Profil 8 Stafsus Wapres Ma'ruf Amin (2)
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menunjuk depalan orang staf khusus yang akan membantu dia selama menjalankan pemerintahan 2019-2024. Salah satu nama yang diangkat adalah mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
5. Robikin Emhas-Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga
Robikin Emhas dikenal sebagai Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU . Dikutip dari blog pribadinya, pria ini sudah menjadi aktivis sejak masih SMP dan SMA. Saat itu dia aktif di OSIS & IPNU, dan dilanjutkan sewaktu kuliah di Malang.
Usai lulus kuliah, Robikin lantas aktif di pelbagai LSM dan sebagai pekerja konsultan hukum. Pada tahun 1994, dia mendirikan kantor hukum di Jakarta bersama rekan seprofesinya, Arif Effendi, bernama 'ART & Partner, attorneys at law'. Dia juga aktif 'Padepokan Hukum RE & Associates, Malang'.
Pada tahun 2015, Robikin terpilih Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU. Kini, Robikin terpilih menjadi Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga.
6. Mohamad Nasir-Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi
Mohamad Nasir dikenal sebagai mantan Menristek Dikti. Dikutip situs undip.ac.id, Nasir lahir di Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960.
Nasir menyelesaikan pendidikan S1-nya di Undip. Gelar magister diraih kakak ipar Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Gelar PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.
Lantas, pada September 2014 dia terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), untuk periode 2014-2018.
Sebelum terpilih sebagai rektor, Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk periode 2010-2014. Dia terpilih pada Selasa, 7 September 2010. Dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor II di kampus yang sama.
Belum tuntas tugasnya sebagai Rektor UNDIP, pada Oktober 2014 dia tunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menristek. Pada tahun 2019, Nasir tak masuk lagi ke kabinet. Namun, kini dia terpilih sebagai Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi.
7. Lukmanul Hakim-Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan
Lukmanul Hakim dikenal sebagai pakar Sertifikasi Halal. Dikutip dari laman HalalMUI, ia lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 31 Juli 1969.
Lukmanul Hakim mengenyam pendidikan S1 dan S2-nya di jurusan Teknik Pangan, Institut Pertanian Bogor. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya dan dianugerahi gelar PhD oleh Universitas Islam Eropa, Rotterdam, tahun 2015, penelitian makalah berjudul "Islam dan ilmiah pada Istihalah".
Lukman dikenal sebagai pelopor terbitnya buku-buku standar Sistem Jaminan Halal (HAS 23000) yang sekarang telah dijadikan standar bagi perusahaan bersertifikat Halal dan referensi bagi Lembaga Sertifikasi Halal luar negeri.
Pada tahun 2011, dia menjabat sebagai ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Dia juga sempat terpilih sebagai Presiden World Halal Council (WHC)dari 2009-2011 dan Presiden World Halal Food Council (WHFC) sejak 2011 sampai sekarang. yang bertujuan untuk membuat standar Halal dalam menyembelih, pengolahan makanan, dan kategori industri rasa dalam global.
Dikutip dari situs dikti, Lukmanul juga merupakan dosen Teknologi Pangan Universitas Djuanda sejak tahun 1995. Berdasarkan inisiatifnya, Universitas Djuanda memiliki Fakultas Ilmu Makanan Halal. Kini, dia Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan.
8. Masykuri Abdillah-Staf Khusus Wapres Bidang Umum
Masykuri Abdillah dikenal sebagai pakar hukum Fiqih Islam. Dikutip dari laman UIN Syarif Hidayattullah, pria ini lahir pada 22 Desember 1958.
Dia menyelesaikan S1 dan S2-nya di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta. Kemudian, melanjutkan S3 di Universitas Hamburg.
Karena fokus dengan kajian di bidang Fikih Islam, dia lantas diangkat menjadi Guru Besar Fikih Siyasah (Politik Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015. Sebelumnya, juga pernah menjadi Ketua PBNU periode 2006-2010. Kini, pakar Fikih Islam ini terpilih menjadi Staf Khusus Wapres Bidang Umum.