Profil 3 Ahli Hukum di Film Dirty Vote
Film Dirty Vote adalah sebuah dokumenter eksplanatori yang disampaikan tiga Ahli Hukum Tata Negara yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari. Film tersebut dirilis, Minggu 11 Februari 2024 pukul 11.11 WIB, tepat setelah masa kampanye berakhir tepatnya di masa tenang Pemilu.
Ketiganya mengungkap berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan Pemilu dan merusak tatanan demokrasi. Saking viralnya film ini, delapan jam setelah dirilis melalui kanal YouTube, Dirty Vote mendapatkan 1 juta penonton lebih hanya dalam delapan jam usai rilis.
Menurut pantauan Ngopibareng.id, Senin 12 Februari 2024 pukul 17.00 WIB sebelum kanal resminya hilang di YouTube, tercatat jumlah penontonnya mencapai 5.1 juta kali, sesuai tangkapan layar Ngopibareng.id.
Lantas, siapakah sosok tiga orang narasumber di film Dirty Vote?
Zainal Arifin Mochtar
Dikutip dari berbagai sumber, Zainal Arifin Mochtar dikenal sebagai seorang dosen, akademikus dan juga ahli tata hukum negara. Pria kelahiran Makassar, 8 Desember 1978 itu, saat ini menjabat sebagai pengawas perpajakan di Kementerian Keuangan.
Zainal Arifin Mochtar juga menjadi ketua departemen hukum tata negara di Fakultas Hukim Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia, merupakan salah satu aktivis yang sangat lantang menentang dan mengkritik pemerintah soal kasus korupsi dan oligarki.
Bivitri Susanti
Perempuan kelahiran 5 Oktober 1974 itu, merupakan seseorang orang mendirikan Pusat Studi Hukum daj Kebijakan (PSHK). Dia juga merupakan pakar hukum tata negara dan seorang akademisi.
Bivitri Susanti bersama PSHK mendirikan sebuah sekolah hukum bernama Jentera. Kurikulum Jentera sendiri menitik beratkan pada pelajaran hukum-hukum dasar, bail pidana maupun perdata.
Feri Amsari
Dosen, akademikus sekaligus ahli hukum tata negara. Pria kelahiran 8 Oktober 1980 itu, juga dikenal sebagai peneliti senior dan mantan Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas periode 2017 hingga 2023.