Profil 11 Panelis Debat Capres Perdana
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menentukan 11 nama panelis untuk debat capres perdana, Selasa 12 Desember 2023. Mayoritas panelis merupakan akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Mereka adalah Mada Sukmajati (pakar ilmu politik UGM), Rudi Rohi (pakar Ilmu politik Universitas Nusa Cendana Kupang), Lita Tyesta (ahli hukum tata negara Unversitas Dipenogoro), dan Khairul Fahmi (pakar hukum Universitas Andalas).
Kemudian, Agus Riewanto (pakar hukum tata negara Universitas Sebelas Maret Surakarta), Susi Dwi Harijanti (pakar hukum tata negara Universitas Padjadjaran), dan Bayu Dwi Anggono (Guru Besar Hukum di Universitas Jember).
Ada pula Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM periode 2017-2020), Al Makin (Guru Besar Studi Agama UIN Sunan Kalijaga), Gun Gun Heryanto (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), serta Wawan Mas'udi (pakar politik, Dekan Fisipol UGM).
Berikut ini profil singkat 11 nama panelis debat capres perdana:
Bayu Dwi Anggono
Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej), Jawa Timur. Bayu menjadi salah satu profesor hukum termuda di Indonesia, di usia 39 tahun. Ia menyandang profesor di Bidang Ilmu Perundang-undangan.
Bayu juga menjadi Sekjen Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN). Sebuah asosiasi dosen yang beranggotakan seribu pengajar lebih dari berbagai kampus di Indonesia.
Mada Sukmajati
Mada Sukmajati merupakan Ketua Program Studi Sarjana Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM, Yogyakarta. Minat Kajiannya meliputi Partai Politik, Tata Kelola Pemilu, Parlemen, dan Kebijakan Publik.
Jebolan S3 Heidelberg University itu pernah menjadi Ketua Tim Panitia Seleksi Anggota Panwas Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo untuk Pemilihan Walikota Yogyakarta dan Bupati Kulon Progo tahun 2017.
Agus Riewanto
Pakar hukum tata negara dari UNS Solo ini sudah malang melintang di dunia akademis. Kepakarannya kerap dipakai sebagai ahli di Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA) hingga berbagai forum ilmiah.
Agus juga menjabat sebagai Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) FH UNS (2018-sekarang). Selain itu, Agus juga pernah terjun langsung di kepemiluan sebagai Ketua KPU Sragen pada 2008-2013.
Susi Dwi Harijanti
Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini, menjadi salah satu pelapor pelanggaran kode etik Ketua MK Anwar Usman. Hasilnya, Anwar Usman dicopot dari kursi Ketua MK karena melakukan pelanggarat berat, yaitu ikut mengadili putusan syarat capres-cawapres sehingga memiliki konflik kepentingan disebabkan keponakannya, Gibran Rakabuming bisa menjadi cawapres dengan putusan MK itu.
Susi merupakan Ketua Kelompok Kerja Reformasi Sektor Peraturan Perundang-undangan Tim Percepatan Reformasi Hukum yang dibentuk Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Susi menyelesaikan gelar Sarjana dari Fakultas Hukum UNPAD pada 1990 silam. Ia meraih gelar Master dan Doktor dari Melbourne University Law School dengan beasiswa dari Pemerintah Australia.
Khairul Fahmi
Pakar hukum Universitas Andalas, Sumatera Barat (Sumbar), Khairul Fahmi pernah menjadi anggota KPU Agam pada 2007-2008. Ia juga tercatat sebagai advokat.
Rudi Rohi
Dosen S1 Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menduduki jabatan fungsional sebagai lektor. Ia mengenyam pendidikan S1 di Universitas Janabadra, Yogyakarta. Ia lulus dengan gelar Sarjana Hukum 2004.
Setelahnya, Rudi Rohi melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3 di UGM. Ia meraih gelar MSi pada 2007 silam. Sementara gelar Dr diraih pada 2021.
Lita Tyesta
Ahli hukum tata negara dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Lita Tyesta merupakan guru besar di bidang Ilmu Perundang-undangan. Ia dikukuhkan pada 6 September 2023.
Lulusan S1 sampai S3 Undip ini aktif sebagai pengawas Internal Kwartir Gerakan Pramuka Jawa Tengah.
Ahmad Taufan Damanik
Ahmad Taufan Damanik dikenal sebagai Ketua Komnas HAM periode 2017-2020. Taufan adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara dari tahun 1987 hingga 2016.
Taufan juga banyak berkecimpung dalam aktivitas atau organisasi HAM, khususnya isu anak. Dia pernah dipercaya sebagai Indonesia Representative of Child Rights to the Asean Commission on the Promotion and Protection on the rights of Women and Children (ACWC) periode 2013-2016.
Taufan mendapat gelar S1 dari Universitas Sumatera Utara (lulus 1987). Ia melanjutkan kuliah di University of Essex,Inggris(lulus 2005).
Wawan Mas'udi
Ahli politik dari UGM, Wawan Mas'udi dipercaya sebagai Dekan Fisipol UGM. Ia meraih S1 dari UGM dan S2 dari University of Adger, Norwegia, dan gelar PhD diraihnya dari University of Melbourne, Australia. Ia dikenal dengan kepakaran dalam hal Kebijakan Publik, Welfarisme, Sistem dan Institusi-institusi Pemerintahan.
Gun Gun Heryanto
Analis politik kontemporer. Ia merupakan pengajar di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Alumni S1 IAIN Sunan Kaliajaga Yogyakarta, lalu S2 di Universitas Indonesia (UI). Ia melanjutkan S3 di Universitas Padjajaran (Unpad).
Sebagai analis politik, Gun Gun banyak menulis buku soal politik kontemporer. Buku-buku tersebut ia kerjakan sendiri maupun bersama orang lain. Buku terbarunya ia tulis bersama dosen UIN Jakarta Iding Rosyidin.
Gun Gun menulis buku berjudul 10 Tokoh Transformatif di Indonesia. Dalam buku itu ia mencantumkan sosok Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Anies Baswedan sebagai tiga tokoh transformatif.
Al Makin
Akademisi sekaligus sosiolog di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia fokus dalam studi keagamaan. Dilansir dari laman resmi UIN Sunan Kalijaga, Al Makin menjabat sebagi rektor di kampus tersebut, sejak 2020 hingga 2024.
Al Makin menerbitkan beberapa buku. Salah satunya berjudul Membela yang Lemah demi Bangsa dan Ilmu, Keragaman, Minoritas, Khilafah, Kapitalisme Agama, dan Mazhab Yogya.
Advertisement