Profesor Bertanya soal Maulid Nabi, Jawaban Gus Ali Mengejutkan
KH Agoes Ali Masyhuri, mengungkapkan, kunci kebahagiaan hidup adalah mengimani Rasulullah Muhammad SAW, menjunjung tinggi, memuliakan, melaksanakan ajaran-ajarannya serta membelanya.
"Merayakan Maulud Nabi SAW dan gemar bershalawat merupakan dua di antara banyak cara memuliakan Rasulullah SAW," tutur dai kondang, yang Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Lebo, Sidoarjo.
Dicontohkannya, masyarakat Madura, yang kaya dan yang miskin sama-sama antusias merayakan Maulid Nabi SAW.
"Walaupun miskin tetap saja orang Madura nekat mengundang orang ke rumah sederhananya untuk bersama-sama merayakan Maulud Nabi SAW. Sebab, itulah kunci kebahagiaan Dunia Akhirat," kata Gus Ali.
Gus Ali mengungkap hal itu di depan warga Simorejo Surabaya, Rabu malam, 4 Desember 2019, merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW. Kegiatan dimulai dengan shalat Isya’ berjamaah di Mushalla Nurul Islam Simorejo.
Dalam tausiyahnya, Gus Ali juga bercerita bahwa seorang Profesor dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bertanya kepadanya tentang siapa orang yang kali pertama merayakan Maulud Nabi SAW.
Gus Ali menjawab “Baginda Rasulullah SAW sendiri yang pertama kali merayakannya”. Profesor tersebut kaget, “Kok begitu, Gus?”.
Gus Ali menjawab “Lha ketika ditanya oleh sahabat kenapa suka berpuasa Senin dan Kamis, Rasulullah SAW menjawab karena Senin merupakan hari kelahiran saya”.
Jadi orang yang kali pertama merayakan kelahiran Baginda Rasulullah SAW adalah Baginda Rasulullah SAW sendiri. Bamun berupa puasa bukan berupa potong kue dan tiup lilin.
Masyarakat Surabaya menyatakan kebahagiaannya, dapat merayakan Maulud Nabi Muhammad SAW bersama warga Simorejo Surabaya.
“Kita semua adalah pancaran Nur Muhamad, Nur Muhammad diciptakan jauh sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta dan manusia. Maka merayakan Maulud Nabi SAW sama halnya dengan memperingati dan memuliakan asal muasal kita sendiri” kata Firmansyah Ali, Pengurus Harian LP Ma’arif NU Jatim yang sekaligus Bendahara Umum IKA PMII Jawa Timur ini.
Ada keunikan dalam acara tersebut, sesaat sebelum Gus Ali tiba, hujan sempat turun, namun begitu gus Ali tiba, hujan berhenti. Begitu Gus Ali hampir selesai ceramah, langsung mengingatkan, sebentar lagi hujan akan turun. Akhirnya, memang benar sekali hujan turun. Demikian Gus Ali hendak mengakhiri ceramahnya.
Advertisement