Prof Quraish: Mimpi Tuhan Pasti Salah, Mimpi Rasulullah Pasti...
Ada masalah serius dihadapi seseorang yang mengaku mimpi bertemu dengan Tuhan. Dalam pengakuannya, setelah mimpi bertemu dua kali, ia pun memutuskan untuk pindah agama.
Di kalangan pesantren, masyhur suatu kisah dialami seorang Waliyullah. Syekh Abdul Qadir Jaelani pernah bermimpi didatangi Allah, dan Allah sendiri memaklumkan (memerintahkan) beliau untuk tidak menunaikan perintah shalat. Belakangan Syekh Abdul Qadir Jaelani tahu bahwa itu bukan Allah, tapi Syaitan.
"Apakah mungkin syaitan bisa mengaku diri sebagai Allah?"
Pakar Tafsir Al-Quran Prof Muhammad Quraish Shihab memberikan jawaban sebagai berikut:
Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang bermimpi bertemu denganku, maka dia benar-benar telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku". Tidak ada salahnya kita menanyakan kepada yang bermimpi bagaimana ia memimpikan Rasulullah, karena buat yang menta'birkan mimpi (bagaimana sosok Rasulullah yang dilihatnya dalam mimpi), mempunyai makna tersendiri.
Memang, tidak harus sosok yang dilihat itu serupa dengan apa yang diuraikan oleh riwayat-riwayat menyangkut profil Rasulullah SAW. Siapa yang memimpikan Allah, maka jelas yang dilihatnya bukan Allah, walau dalam mimpi itu ia bagaikan disuruh melakukan kebajikan.
Ini karena Allah tidak serupa dengan apapun. Sehingga apa yang terlintas dalam benak, atau terlihat bagaikan Dia, maka jelas bukan Dia. Apalagi kalau yang diperintahkan-Nya itu merupakan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran agama.
Segala kejahatan dapat dilakukan setan, baik setan jin maupun setan manusia. Bukankah setan manusia yang bergelar Fir'aun pernah mengaku dirinya Tuhan? Dalam QS al-Qashash 28: 38, Allah merekam ucapan Fir'aun yang berkata: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku."
Demikian penjelasan penyusun Tafsir Al-Quran Al-Misbah. Wa Allah A'lam.
Mimpi Rasulullah pasti benar
Pada kesempatan lain, Cendikiawan Muslim Indonesia Prof Muhammad Quraish Shihab menegaskan bahwa jika seseorang bermimpi dengan Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah dijamin pasti itu benar dan tidak salah.
Sebaliknya, jika seseorang ada yang mengaku bermimpi dengan Tuhan, Quraish Shihab secara tegas mengatakan hal itu pasti salah. Dalam kasus seseorang bermimpi bertemu dengan Rasulullah, menurut Quraish Shihab, itu bermacam-macam.
Ada yang bermimpi bertemu Rasulullah dengan keadaan fisiknya yang masih muda dan ada yang bermimpi Rasulullah dengan kondisi fisik yang sudah tua. Quraish Shihab menjelaskan mimpi tersebut ada tafsirnya masing-masing.
“Yang mimpi (bertemu Rasulullah) itu bisa bermacam-macam. Mungkin waktu dia lihat, ini kok muda, ini kok tua. Dan itu nanti ada tafsirnya lagi,” kata Quraish Shihab saat bincang-bincang santai di acara Shihab & Shihab dipandu langsung Najwa Shihab sebagaimana yang diunggah di akun Youtubenya.
Pada kesempatan tersebut, Quraish Shihab menegaskan bahwa, “Mimpi (bertemu) Rasulullah pasti tidak salah. Mimpi (bertemu) Tuhan pasti salah,” tegasnya.
Saat itu Najwa Shihab membacakan pertanyaan yang diajukan oleh netizen, mengenai bagaimana cara bisa bermimpi dengan Rasulullah. Kemudian Quraish Shihab menjawab bahwa salah satunya adalah dengan meneladani hidup Rasulullah SAW.
Dalam acara tersebut, selain menghadirkan sosok Quraish Shihab, juga mengundang tamu spesial yakni ulama ‘alim asal Rembang, Jawa Tengah, yakni KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa dengan Gus Baha.
Advertisement