Prof Quraish Shihab: Jangan Berlebihan dalam Berdakwah
Cendekiawan Muslim Prof M Quraish Shihab mengingatkan, bila dalam suatu ceramah dirasa menyinggung perasaan orang lain lazimnya minta maaf. Meskipun hal itu, si penceramah merasa tidak bersalah.
Menurut penulis Tafsir Al-Quran Al-Misbah ini, setiap orang memiliki kepribadian. Ada yang keras dan ada yang lembut. Ada pula yang bersedia minta maaf dan ada yang tidak bersedia minta maaf.
“Kalau saya, kalaupun saya tidak salah tapi ada orang yang tersinggung, saya akan minta maaf,” kata Quraish.
Ia menanggapi ihwal ceramah Ustad Abdul Somad yang menjawab pertanyaan jamaah tentang salib telah berlebihan.
“Dari saya, saya anggap berlebihan. Jangan sampai terulang hal yang sama,” kata Quraish di Jakarta pada Jumat, 23 Agustus 2019.
Lebih lanjut dia mengaku ingin persoalan ini tidak terlalu luas. Menurutnya jauh lebih baik duduk bersama dengan bijaksana antar pihak yang berselisih. “Hindari dulu deh kepolisian. Perlu duduk bersama dan mencari titik temu,” ujar Quraish.
Dia juga berpesan, bahwa muslim dengan agama Kristen dan agama apapun, selalu bisa bertemu untuk duduk bersama. “Bertemu saling meminta maaf,” ujar Quraish.
Abdul Somad sebelumnya memilih untuk tidak meminta maaf atas ceramahnya tentang salib. Ia menyebut ceramah itu menjawab pertanyaan peserta pengajian yang hadir. Somad mengatakan ceramah itu dilakukan di tengah komunitas Islam, di dalam masjid, dan membahas kaidah Islam.
“Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf,” kata Abdul Somad seusai bertemu dengan pimpinan Majelis Ulama Indonesia di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2019.
Advertisement