Prof Nabila Lubis: Generasi Unggul Mampu Kembangkan Sayap
Pemimpin Umum Majalah Alo Indonesia Prof. Dr. Nabilah Lubis mengajak seluruh mahasiswa, khususnya yang belajar Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk terus menerjemahkan dan menerjemahkan.
Guru Besar Filologi UIN Jakarta ini mengingatkan, Negara Indonesia menjadi ladang subur bagi sastra asing untuk terus berkembang dan melebarkan sayapnya. Masyarakat Indonesia yang konsumtif dalam membaca buku-buku terjemahan menjadi sebabnya.
“Ini diperkuat dengan diterbitkan buku-buku terjemahan dari bahasa Asing ke bahasa Indonesia. Maka tidak heran jika di toko-toko buku banyak bertebaran buku-buku terjemahan,” tutur Nabilah Lubis, dikutip ngopibareng.id, Rabu (29/11/2017).
Sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu menguasai bahasa Asing sebagai bahasa penunjang agar mudah dalam mempromosikan sastra Indonesia melalui penerjemahan, ujarnya.
Mantan Dekan FAH UIN Jakarta ini memaparkan empat tantangan penerjemahan sastra Indonesia ke dalam Bahasa Arab.
Pertama, minimnya alumni tarjamah sastra Indonesia ke dalam Bahasa Arab yang siap pakai.
Kedua, malas berlatih dan membaca buku baik bahasa asing maupun Bahasa Indonesia.
Ketiga, menerjemahkan semata-mata hanya untuk mencari imbalan tidak, sehingga revisi penerjemahan minim dilakukan.
Keempat, penerjemahan sastra Indonesia ke Arab masih sangat minim.
Nabilah berpesan, peluang penerjemahan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Arab masih terbuka lebar bagi mereka yang unggul dan siap pakai. Perlu kita ketahui sastra Indonesia sangat diperhitungkan di dunia Timur Tengah, mengingat hubungan erat yang terus berkembang antara Indonesia dan dunia Arab.
Sebagai informasi, Nabilah Lubis telah menerjemahkan buku-buku Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Arab, seperti novel “Habibie dan Ainun”, buku SBY “Harus Bisa”, buku “Militer dan Globalisasi”, Kumpulan Puisi “Awan dan Angin di atas Negeri Khatulistiwa”, Kumpulan Puisi Dwi-Bahasa “Debu diatas Debu” dan masih banyak lagi yang diterjemahkannya dari literatur Arab ke Indonesia.
Pesan khusus itu disampaikan pada Seminar Nasional dengan tema Penerjemahan Karya Sastra: Antara Teks dan Estetika yang digelar oleh Jurusan Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Jakarta, belum lama ini. (adi)
Advertisement