Prof. Hotman: Membangun Gedung Baru DPRD di Balai Pemuda, Petinggi Kota dan Anggota Dewan Norak
Tolak rencana pembangunan gedung baru DPRD Surabaya di kawasan Balai Pemuda. Ditolak itu artinya tidak ada gedung baru. Bukan DKS (Dewan Kesenian Surabaya) dan BMS (Bengkel Muda Surabaya) tetap berada di kawasan Balai Pemuda entah dipindahkan ke sebelah mana, tetapi proyek gedung baru tetap dilanjutkan.
Beberapa seniman yang dihubungi sepakat, gedung DPRD yang seharusnya dipindahkan, karena tanah yang dipergunakan gedung ini sebelum tahun 1996 adalah galeri untuk pameran seni rupa, gedung Loka Seni berurukan 70 x 20 meter lengkap dengan panggungnya, untuk pementasan teater, tari, lomba deklamasi dan pentas seni pertunjukan lainnya.
Prof. Hotman Siahaan, Guru Besar Unair heran pada Pemkot yang akan membangun gedung baru DPRD di kawasan Balai Pemuda.
“Rencana pembangunan gedung DPRD di kompleks Balai Pemuda yang statusnya kompleks cagar budaya ini sungguh diluar nalar. Bagaimana mungkin petinggi Pemkot apalagi DPRD tidak memahami bagaimana memperlakukan suatu situs Cagar Budaya?,” tanya.
“Logika apa yang sesungguhnya ada di benak para petinggi kota dan wakil rakyat yang akan merombak bangunan di kompleks Balai Pemuda itu? Menggusur fasilitas kesenian seperti DKS dari Balai Pemuda sungguh pelecehan atas salah satu ikon sejarah kota ini. Memindahkan gedung seni ke kompleks Hi-Tech Mall bukan saja merendahan martabat sejarah kesenian kota ini, tapi sekaligus menunjukkan betapa rendahnya sensitivitas kultural para petinggi kota ini. Norak,” kata Hotman dengan nada geram.
Hari Rabu 13 Desember kemarin, Komisi D yang membidangi Kesejahteraan Rakyat di DPRD Surabaya mengundang pengurus DKS melakukan hearing. Hadir pula Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya. Dari Komisi D hadir 9 anggotanya, termasuk ketua komisi yang memimpin pertemuan.
Dalam hearing itu disusunlah resume, yang isinya Komisi D setuju dan sepakat pembangunan kembali masjid Assakinah di komplek Balai Pemuda, dengan tetap mempertahankan kantor DKS. Komisi D juga sepakat menjadikan Balai Pemuda tetap menjadi oase seni dan kebudayaan kota Surabaya.
Tidak disebutkan soal rencana pembangunan gedung baru DPRD yang terdiri dari dua gedung masing-masing senilai Rp 60 miliar dan Rp 30 miliar. (nis)