Kedutaan Inggris Ajak Siswa Surabaya Lomba Merakit Mobil Hidrogen
Kedutaan Besar Inggris bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya mengelar lomba merakit mobil listrik mini berbahan hidrogen dengan menggunakan lego tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Peserta lomba terdiri dari 30 tim Sekolah SMP di seluruh Surabaya. Tiap tim terdiri dari 3 orang. Sebelumn memulai lomba para tim mendapatkan pengarahan dari salah satu perusahaaan otomotif ternama di Inggris, Arcola Energy.
Mereka diminta untuk merancang lego dengan KIT yang telah disediakan oleh kedutaan. Terdiri dari fuel cell, baterai dan lain sebagainya.
Mohammad Rayhan Ammar, salah satu peserta lomba asal SMPN 1 Surabaya mengaku sudah sering bermain lego, tapi untuk merakit mobil hidrogen menggunakan lego ini baru pertama kali ia lakukan.
"Kalau merakit tank dengan lego, saya bisa. Tapi kalau merakit mobil listrik mini berbahan hidrogen ini pertama kalinya," kata murid kelas VIII SMPN 1 Surabaya, Kamis,14 Maret 2019.
Ditambahkan Ammar, kesulitan merakit mobil ini terletak kombinasi jarak tempuh mobil yang tak bisa terlalu jauh. "Tadi tim kami merakit selama dua jam. Kesulitannya adalah membuat mobil itu bisa berjalan jauh. Tadi mobil kami hanya berhasil mencapai 7,8 meter," katanya.
Sementara, Duta Besar Inggris Moazzam Malik mengatakan, lomba merakit ini merupakan bagian dari edukasi teknologi hidrogen. Para siswa dituntut untuk merakit mobil mini hidrogen dan nantinya akan diperlombakan seberapa jauh mobil rakitan itu menjangkau.
"Kami juga langsung mendatangkan satu mobil minivan hidrogen kepada Pemerintah Kota Surabaya," kata Moazzam Malik.
Moazzam Malik, menuturkan, mobil hidrogen merupakan teknologi terbaru dan yang pertama di dunia. Dengan adanya inovasi mobil jenis ini, dapat lebih menjaga lingkungan hidup karena zero emission.
Strategy Director of Arcila Energy Inggris, Richard Kemp-Harper, berharap nantinya transportasi massal di Surabaya bisa memanfaatkan teknologi hidrogen ini.
"Mobil hidrogen ini dua kali lebih efisien. Selain itu inovasi ini cocok untuk kendaraan-kendaraan besar, seperti bus dan truk," jelas Richard Kemp-Harper.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dalam sambutannya memaparkan teknologi mobil hidrogen ini nantinya sangat diperlukan. Karena ramah lingkungan, dan bisa menjadi alternatif dari sumber energi fosil, seperti gas dan minyak bumi.
"Ibu senang kalian anak-anak sekalian bisa berkesempatan mengenal teknologi hidrogen ini. Mungkin ada dari kalian yang tertarik untuk belajar lebih lanjut nantinya dalam teknologi ini," kata Risma. (pit)
Advertisement