Produsen Kue Lebaran di Banyuwangi Mulai Panen Pesanan
Memasuki pertengahan puasa, masyarakat mulai memburu kue untuk suguhan di Hari Raya Idul Fitri. Para produsen kue Lebaran di Banyuwangi mulai kebanjiran pesanan. Pesanan kue Lebaran mulai meningkat signifikan. Kue kering menjadi salah satu buruan warga.
Banjir Pesanan
Salah satu pembuat kue kering, Pinisri, 50 tahun mengatakan, setiap harinya pesanan kue kering terus berdatangan. Dalam sehari, pesanan kue keriang bisa mencapai 10 sampai 20 kilogram. Ada beberapa jenis kue kering yang dibuat Pinisri yakni bagiak, nastar, kastengel, pastel, putri salju, coco chip, kripik pare, kue kacang dan berbagai jenis kue lainnya.
"Per hari satu macam kue bisa sampai 20 toples," jelasnya, Minggu, 16 Maret 2025.
Harga Beragam
Untuk memproduksi aneka kue kering tersebut, pemilik usaha pembuatan kue “Sri Mulyo” ini dibantu tiga karyawannya. Lokasi usahanya berada di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Kue produksi Pinisri dijual dengan harga beragam. Satu toples dihargai mulai dari Rp20 ribu sampai Rp40 ribu. Selain itu, ibu dua anak ini juga menerima orderan kue kering dalam bentuk parcel.
"Kalau pesanan dalam bentuk parcel mulai Rp100 ribu sampai Rp300 ribu," terangnya.
Palm Cheese Paling Diminati
Henis kue kering yang paling diminasti masyarakat adalah palm cheese. Dalam sehari, dirinya bisa memproduksi hingga 40 kg dan terjual habis seluruhnya.
Kue buatan Pinisri tidak hanya diminati warga Banyuwangi saja. Dia menyebut, banyak juga pesanan yang berasal dari luar kota dan provinsi.
Kualitas Bikin Beda
Banyaknya pesanan ini tidak terlepas dari kualitas kue kering buatan Pinisri. Seluruh kue buatannya terbuat daru dari bahan yang murni tanpa ada pengawet kimia. Meski demikian, kue produksinya bisa bertahan hingga enam bulan.
"Saya memang tidak mencampur bahan dengan pengawet apa pun, untuk bisa tahan lama kuncinya hanya di teknik pengeringan dan cara pengemasannya," pungkasnya.
Advertisement