Produsen Baja Ringan di Indonesia Desak Pengurangan Izin Impor
Chairman The Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA), Silmy Karim mendorong pemerintah untuk melakukan pengurangan izin impor. Tujuannya untuk mendukung peningkatan utilitas produksi baja ringan di dalam negeri.
Silmy Karim mengatakan, saat ini rata-rata utilitas produk baja ringan di Indonesia sekitar 50 persen, agar bisa naik menjadi 80 persen diperlukan peran pemerintah mengenai pembatasan importir.
"Kami mendukung pengurangan izin import agar di kemudian hari produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Banyak negara sudah melakukan proteksi terkait hal tersebut, kenapa kita tidak," terangnya ditemui saat membuka pameran IISIA Business Forum (IBF) 2022 di Grand City Surabaya.
Selain itu, ungkap Silmy Karim, pengurangan izin impor ini juga akan membantu konsumen menekan angka kecurangan para importir yang kerap terjadi.
"Untuk kualitas tentu kami tidak ada masalah, karena produk sudah ekspor ke Amerika dan Eropa. Tapi, yang menjadi masalah adalah perilaku curang yang dilakukan oleh importir, terkadang produk tidak sesuai dengan SNI," jelasnya.
Di samping itu, adanya forum IISAI 2022 yang diadakan di Surabaya digelar 1-3 Desember 2022, untuk menjembatani antara produsen dan konsumen. Dalam forum ini konsumen bisa mengetahui kualitas produk-produk dalam negeri, selain mereka juga bisa mengungkapkan apa yang masih kurang dari produk tersebut.
"Ini untuk pertama kalinya kami adakan di Surabaya, dan akan dilanjutkan ke Jakarta nantinya," imbuhnya.
Silmy Karim optimis industri baja di Indonesia akan semakin berkembang ke depannya, terutama untuk kebutuhan pembangunan IKN Nusantara. Apa yang diungkapkan Silmy Karim itu disambut baik oleh Direktur Industri Logam Dasar Kementerian Perindustrian Liliek Widodo.
“Kementerian Perindustrian menyambut baik dan mendukung diselenggarakannya IBF 2022 yang mempertemukan seluruh stakeholder industri baja nasional," kata Lilik ditemui di tempat yang sama.
Pihaknya berharap, agar IBF 2022 menjadi tonggak sinergi untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri serta pengembangan industri nasional dalam mendukung kemandirian industri dan perekonomian nasional.
Dalam pembukaannya di hari pertama, beberapa Keynote Speaker memberikan sambutannya di IBF 2022, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Di hari kedua, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dijadwalkan memberikan Keynote Speech untuk IBF 2022. Untuk diketahui, dalam pameran ini diikuti oleh 91 perusahaan ternama maupun peserta dari profesional dan institusi pendidikan yang menekuni bidang industri besi baja, manufaktur, konstruksi maupun infrastruktur.