Produksi Seret, Bulog Kediri Beli Beras Petani Sistem Komersial
Setelah beras impor dari Thailand dan Vietnam masuk di Kediri, kemungkinan Bulog Kediri akan kembali mendapat droping beras dari Kamboja dan China dalam waktu dekat. Keterangan ini disampaikan kepala Bulog Cabang Kediri Imam Mahdi.
Menurutnya serapan produktivitas beras sekarang ini cenderung mengalami penurunan karena belum memasuki masa panen. Jika pun masih ada, hanya pada spot wilayah tertentu. Jumlahnya pun tidak begitu banyak. Sementara kebutuhan masyarakat masih tinggi.
"Stok beras kita ada 6900 ton. Dalam perjalanan kapal standar ada 7000 ton, sementara masih dipasok dari Vietnam dan Thailand. Kemungkinan ada lagi beras Kamboja yang masuk, dan dari China," jelasnya.
Meski demikian, Bulog Kediri tidak mau bergantung pada pasokan beras impor saja. Sampai sekarang, Bulog cabang Kediri masih terus berupaya untuk melakukan penyerapan beras ke petani dengan metode pola komersial.
"Kalau pola PSO tidak bisa karena kita sudah dipatok, dengan HPP (harga pembelian pemerintah) untuk gabah Rp5000, Kalau komersial tergantung harga pasar. Kalau hari ini harga gabah bisa mencapai Rp7400 lebih," paparnya.
"Kita per minggu produksinya untuk beras Candi Mulyo sama Wilis per minggu mencapai 30 ton. Jadi kurang lebih 120 ton per bulan," tambahnya.
Dengan stok beras yang ada sekarang diperkirakan akan bertahan hingga sampai lebaran tahun depan untuk mencukupi kebutuhan wilayah Kota/ Kabupaten Kediri dan Nganjuk.