Produksi Pangan Tinggi Tidak Perlu Impor
Pemerintah pusat tidak akan mengimpor bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi dihadapan petani Desa Kakatpenjalin, Kecamatan Ngembangkan, Kabupaten Lamongan, Kamis, 11 October 2018.
Dirinya sepakat dengan harapan Bupati Lamongan Fadeli bahwa produksi pangan sudah tinggi sehingga tidak perlu impor.
"Sangat setuju dengan Pak Bupati, pemerintah tidak akan impor bahan pangan," ujarnya.
Untuk membuktikan melimpahnya ketersediaan bahan pangan dirinya sengaja mengunjungi sejumlah sentra pangan di Jawa Timur, untuk melihat sendiri tingginya produksi pangan.
Karena menurutnya ada sejumlah pihak yang percaya bahwa produksi pangan Indonesia lebih dari cukup.
Bupati Fadeli sendiri sebelumnya menyampaikan harapannya agar ketersediaan benih unggul dicukupi. Selain itu dia juga meminta pemberian alat pertanian modern ditingkatkan lagi.
Karena dua komponen itu menjadi bagian dari penerapan pertanian modern di Lamongan.
"Contohnya untuk produksi jagung di Lamongan yang sebelumnya rata-rata 6 ton per hektar, naik menjadi 9 ton per hektar. Padahal adopsi pertanian modern ini baru sekitar 66 persen oleh petani Lamongan. Kami mengharap akses benih unggul agar dicukupi Demikian pula bantuan alat pertanian modern," ujarnya.
Lebih jauh diuraikan oleh Fadeli, produksi padi Lamongan tahun 2017 sebesar 1.876.964 ton gabah kering giling (GKG), jagung sebesar 571.080 ton, dan kedelai mencapai 22.498 ton.
Sementara sampai dengan Oktober ini, produksi padi Lamongan sudah mencapai 949.983 ton, jagung hasil panen sudah mencapai 454.381 ton dan kedelai sebesar 17.718 ton. Melihat tingginya produksi pangan itu sangat wajar jika pemerintah pusat tidak sampai mengimpor bahan pangan. (tok)
Advertisement