Produksi Minyak Wilayah Jabanusa Lampaui Target
Realisasi produksi minyak Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa) sampai 31 Mei 2023 rata-rata 198.79 ribu Barrels of Oil Per Day (BPOD). Capaian ini lebih tinggi dari target Work Program & Budgeting 2023 sekitar rata-rata 164.22 ribu BOPD (115.2 persen). Itu disampaikan Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Nurwahidi, dalam acara Workshop Teknologi dan Pemanfaatan Gas, pada Senin 3 Juni 2023 di Surabaya.
"Sementara untuk realisasi lifting, salur, serapan gas Jabanusa sampai 31 Mei 2023 rata-rata 545.18 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), lebih rendah dari target WP&B 2023 sekitar rata-rata 744.5 MMSCFD (75.1 persen)," ujar Nurwahidi dalam keterangan resminya.
Padahal, kata dia, potensi kemampuan lifting gas 2023 sekitar 756,57 MMSCFD setelah lapangan JTB onstream pada September 2022 dan MDA MDH onstream pada November 2022. Selanjutnya akan diikuti juga onstream-nya lapangan MAC dalam waktu dekat.
"Keberkahan gas yang belum terserap inilah yang menjadi harapan kita bersama agar dapat terserap dengan optimal," kata Nurwahidi.
Sementara itu, Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi mengatakan, volume kebutuhan migas masih akan meningkat hingga tahun 2050. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi nasional.
"Gas bumi akan memainkan peran kunci selama transisi energi. Untuk menjaga keseimbangan keamanan energi yang tepat sekaligus memberikan komitmen yang kredibel untuk transisi energi,” ungkap Kurnia.
Saat ini, lanjut Kurnia lebih dari 50% penemuan cadangan dalam 1 dekade terakhir merupakan lapangan gas, termasuk di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Rata-rata 70% Plan of Development merupakan pengembangan lapangan gas dan Reserves to Production Gas Indonesia. "Dua kali lebih besar dibandingkan minyak bumi seperti yang kami sampaikan sebelumnya, gas merupakan energi yang reliable dan rendah emisi dibandingkan minyak bumi," ujarnya.
Menurut dia, melihat dari profil pembeli gas Indonesia, sejak 2012, pasokan gas untuk pemanfaatan domestik telah melampaui pemanfaatan gas untuk pasar ekspor.
Diyakini, penggunaan gas untuk kebutuhan domestik akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi domestik.
Pemanfaatan gas bumi di Indonesia juga menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen pada tahun 2022. Dari total pasokan gas 5.474 BBTUD pada tahun 2022.
Pasokan untuk pasar dalam negeri mencapai 3.683 BBTUD atau 67% dari total pasokan. Di sisi lain, sejak tahun 2012, permintaan gas bumi Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 1% per tahun.
Sekadar diketahui, Keberkahan produksi migas dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah kerja Jabanusa, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, saat ini adalah penyumbang (sekitar 30 persen) produksi minyak bumi nasional. Di mana daerah operasi KKKS yang memproduksikan minyak terbesar di Indonesia berada di Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan produksi gas bumi yang dihasilkan oleh KKKS di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah digunakan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Sementara itu, Workshop Teknologi dan Pemanfaatan Gas tersebut memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dan berkontribusi dalam penguatan industri migas di Indonesia. Acara ini dihadiri sekitar 180 peserta berasal dari akademisi, praktisi, pemerintah daerah, pengusaha, BUMN dan BUMD.
Dengan sinergi dan komitmen diharapkan bersama-sama dapat mencapai transformasi menuju tingkat produksi 1 Million Barrel Oil Per Day (BOPD) dan 12 Billion Standard Cubic Feet Gas per Day (SCFD) pada tahun 2030.
Workshop itu merupakan tindak lanjut dari inisiasi Forum Gas Expo di Tahun 2022 dan didengungkan kembali melalui Gas Forum yang telah dilaksanakan bersamaan dengan Kegiatan Pra-Kapnas III pada 22 - 24 Mei 2023.
Selain mempertemukan stakeholder gas dari produsen gas hulu, gas trader, industri, dan pemerintah daerah. Workshop tersebut, juga memberikan pemahaman bagi para peserta tentang teknologi terkini pengolahan gas.
Meliputi implementasi teknologi gas, perkiraan potensi gas, kemampuan penyerapan pasar gas, metode konversi dari minyak ke gas dari akademisi, pemanfaatan sampai sistem transportasi gas.
Sehingga diharapkan dapat membuka peluang pemanfaatan-pemanfaatan baru untuk menjawab tantangan kelebihan gas.