Produksi Anjlok, Petani Apel Batu Keluhkan Kualitas Lahan
Petani apel di Kota Batu mengeluhkan kualitas lahan yang menurun. Hal ini mengakibatkan produktivitas panen apel menjadi berkurang.
Salah satu petani apel di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Suhermawan mengatakan, banyak pohon apel menjadi tidak produktif.
''Saya sembilan musim ini tidak panen. Meski panen, tapi hasilnya kurang," ujarnya, Selasa 20 September 2022.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kota Batu produktivitas apel terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Pada 2018 ada 54 ton apel, lalu 2019 turun menjadi 50 ton dan 2020 menjadi 23 ton apel per tahunnya.
Wakil Ketua Kelompok Tani Maju Bersama Desa Tulungrejo, Utomo mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu perlu segera melakukan revitalisasi lahan.
Utomo mengusulkan, pemerintah memberikan bantuan pupuk organik sebanyak satu ton kepada setiap petani, sehingga bisa merevitalisasi kualitas lahan.
"Jangan diberikan pupuk kimia, karena nanti produksi apel tidak akan bertambah," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Harijadi Agung mengatakan bahwa mengatakan bahwa pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp530 juta yang di dalamnya termasuk untuk bantuan bibit apel hingga revitalisasi lahan.
"Kami sangat mendukung penggunaan pupuk organik untuk bisa meningkatkan unsur hara pada tanah," ujarnya.