Produk Kalung Antivirus Corona, Eucalyptus Vs Shut Out
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) bekerja sama dengan swasta memproduksi kalung antivirus corona.
Kalung berwarna hijau dan bertuliskan Antivirus Corona ini mengangdung tanaman Atsiri atau eucalyptus, yakni kayu putih. Dari hasil lab, kalung ini bisa mematikan virus corona.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, produk ini telah melalui uji lab peneliti pertanian terhadap virus influenza, beta dan gamma corona. Diklaim, hasil uji lab eucalyptus ini mampu membunuh 80-100 persen virus. "Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk kalung, inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser," ungkap Mentan dalam keterangan persnya, Minggu 5 Juli 2020.
Hasil uji lab, menurut Mentan Syahrul, bisa membunuh virus corona dengan waktu pemakaian tertentu.
“Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit dia bisa membunuh 42% dari corona. Kalau dia 30 menit maka dia bisa 80%," jelasnya.
Sepintas memang tidak ada yang spesial dari kalung anti corona tersebut. Namun jajaran Kementan kompak mengenakan kalung eucalyptus. Aroma eucalyptus tercium sangat kuat. Aroma tersebut keluar dari enam buah lubang kecil yang keluar dari isi di dalamnya.
Menanggapi rencana tersebut, banyak netizen menuangkan komentarnya di media sosial Twitter.
"Ini serius? Mohon para ilmuwan hebat berikan pendapatnya. Kok Kementan? Kenapa bukan Biofarma? Perusahaan vaksin milik negara terhebat se-Asia. Minimal tanyalah ke Biofarma. Ini obat apa jimat?" demikian tulis akun @AchsanulQosasi.
Ada netizen yang membandingkan lebih baik menggunakan eucalyptus dalam bentuk minyak dibanding kalung.
"Mau ada produksi kalung anticorona oleh Kementan. Lah isinya eucalyptus. Tapi pakai di dada. Gak mending lu beli oilnya, terus lu tetes ke masker ya? 224 atau 289 dapat 15ml. Berkali-kali tetesin ke masker. Lebih penting lindungi mulut, hidung, mata,” tulis akun @alderina.
Produk kalung antivirus dari bahan eucalyptus ini mengingatkan kepada produk Virus Shut Out yang sempat menarik perhatian masyarakat di awal pandemi Covid-19. Produk ini juga dikenakan sebagai kalung dan diklaim bisa melindungi penggunanya dari virus patogen selama 30 hari per produk.
"ORIGINAL JAPAN 1000% . Produk yang lagi booming di Jepang. Dipakai di leher seperti pakai lanyard / tag, ampuh mengusir virus selama 30 hari. Melindungi virus dari jarak 1-2m . COCOK U/ ANAK” maupun DEWASA," bunyi penggalan iklannya viral di grup percakapan.
Virus Shut Out adalah perangkat perlindungan pribadi anti-virus dan anti-bakteri. Cara kerjanya, melepaskan konsentrasi rendah klorin dioksida untuk menghilangkan kuman dan virus di udara sekitarnya dengan jarak 1-2 meter.
Kalung ini viral karena sejumlah artis terlihat mengenakannya. Seperti Nagita Slavina atau Gigi, istri Raffi Ahmad. Kemudian keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah beserta anak-anaknya. Lalu pedangdut Ayu TingTing dan anaknya juga sempat mengenakan kalung Shut Out.
Namun, produk itu dikecam dan dilarang di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat. Alasannya, produk yang digolongkan sebagai pestisida itu belum teruji. "EPA tidak akan menolerir perusahaan penjual disinfektan ilegal dan yang membuat klaim-klaim kesehatan publik sesat atau palsu selama krisis pandemik seperti sekarang," bunyi pernyataan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, pada 25 Maret 2020.
Sejumlah pakar bidang virologi dan imunologi juga mengingatkan kalau produk kalung berisi klorin dioksida itu 'menipu'. Alat itu tidak akan bisa melumpuhkan virus yang menyerang dan sudah masuk saluran pernapasan.