Produk ini Bisa Kurangi Penggunaan Pestisida Hingga 50 Persen
Sebuah perusahaan di Banyuwangi menemukan sebuah formula penting dalam bidang pertanian. Perusahaan ini menemukan cairan reduktan pestisida. Cairan ini diklaim merupakan satu-satunya di dunia yang bisa mereduksi penggunaan pestisida hingga 50 persen. Produk ini diberi nama Weed Solut-ion.
“Produk ini yang paling utama bisa mengurangi penggunaan pestisida sampai 50 persen. Jadi belum ada satupun produk di dunia ini yang bisa mengurangi penggunanan pestisida sampai 50 persen tapi hasil tetap sama,” ujar CEO PT Pandawa Agri Indonesia, produsen reduktan pestisida, Kukuh Roksa Putra Hardiono, Rabu, 17 Maret 2021.
Kukuh menjelaskan, reduktan pestisida ini juga ramah lingkungan karena sama sekali tidak mengandung racun. Ini karena produk ini terbuat dari esktraksi mineral alami. Selain itu, produk ini harganya juga sangat terjangkau. Padahal, umumnya, green product itu harganya sangat mahal. Karena, sejak awal, kata Dia, produk ini memang diproduksi dengan harga yang sangat terjangkau bagi seluruh perkebunan dan petani.
“Jadi sekarang rata-rata konsumen kami bisa hemat 30 persen biayanya dengan menggunakan produk kami ini. Jadi hasil yang sama, lebih ramah lingkungan dan bisa hemat 30 persen,” tegasnya.
Saat ini, lanjutnya, perusahaannya memiliki kapasitas produksi 1,5 juta liter per tahun. Dari jumlah itu, tahun ini sudah dipastikan terserap pasar sebesar sejuta liter. Saat ini pihaknya terus menambah kapasitas produksi sampai 2,5 juta liter pertahun.
“Tapi nanti kalau berkembang terus-menerus, kita sudah siapkan lahan ini. Kita hitung, di lahan ini kita bisa sampai produksi 15 juta liter,” tegasnya.
Bahan baku produk ini 100 persen berasal dari Banyuwangi. Inilah salah satu alasan perusahaan ini memilih Banyuwangi sebagai tempat investasinya. Dia menyebut, sampai saat ini belum menemukan ketersediaan bahan baku sebaik di Banyuwangi.
“Kita sampai sekarang belum menemukan seperti yang ada di sini. Luar biasanya di sini (ketersediaan bahan baku) sangat besar dan berkelanjutan dan tidak akan habis,” tegas jebolan Institut Pertanian Bandung ini.
Inovasi perusahaan ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas melihat langsung proses pembuatan reduktan pestisida ini langsung ke pabriknya di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi.
“Saya akan selalu mendukung siapa saja yang memiliki inovasi dan siapa saja yang memiliki keberpihakan kepada masyarakat Banyuwangi. Mungkin nanti kita akan terus menjalin komunikasi dan siapa tahu nanti Pak Kukuh bisa membantu pemerintah Banyuwangi dalam hal pertanian,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banyuwangi Arif Setyawan menyatakan, saat ini masyarakat menggunakan pestisida dengan sangat bebas. Sehingga penggunaan pestisida tidak terukur.
Dia berharap dengan adanya produk ini penggunaan pestisida bisa dikendalikan. Dampak penggunaan pestisida di Banyuwangi menurutnya sangat luar biasa. Pestisida tidak hanya berdampak pada tanah tetapi juga pada tanaman. Sekarang bahkan organisme penganggu tanaman sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
“Kita akan kerja sama dengan perusahaan ini untuk mengendalikan pestisida. Harapan kami dengan penggunaan produk baru ini menjadikan eduksi bagi masyatakat. Harapan kami juga, lingkungan juga bisa ada imbasnya lebih baik. Dimulai dari Banyuwangi,” pungkasnya.
Advertisement