Pro Kontra Pembangunan Kampung Gembrong pakai Infak
Duka warga Pasar Gembrong, Jakarta Timur, yang terkena dampak kebakaran hebat pada 24 April 2022 silam, berubah menjadi tangisan haru kegembiraan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong, RW 001 Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 1 Juni 2022.
Mengutip dari rilis Pemprov DKI yang dipublikasi ppid.jakarta.go.id, sebanyak 136 unit akan dibangun di lokasi ini untuk mengganti tempat tinggal korban kebakaran dengan alokasi anggaran mencapai Rp 7,8 miliar.
Anggaran itu merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan Baznas Bazis DKI Jakarta, terutama saat pengumpulan infak dan sedekah saat berlangsungnya salat Idul Fitri di JIS awal Mei lalu.
Pembangunan Kampung Gembira Gembrong menggunakan dana infak dan sedekah itu menimbulkan pertanyaan. Berikut ini fakta pro kontra pembangunan Kampung Gembrong pakai infak:
1. Kebakaran hebat melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur, pada Minggu, 24 April 2022 malam. Pemadam kebakaran mencatat jumlah korban jiwa sebanyak 450 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa. Kebakaran hebat itu menghanguskan 400 bangunan rumah dan pertokoan di 5 RT di RW 01. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar. Dugaan sementara, kebakaran Pasar Gembrong disebabkan korsleting listrik yang berasal dari rumah warga.
2. Sebanyak 136 unit akan dibangun di bekas lokasi kebakaran, untuk mengganti tempat tinggal korban dengan alokasi anggaran mencapai Rp 7,8 miliar. Rencananya Kampung Gembrong akan rampung pada bulan September mendatang. Kawasan ini akan dibangun di lahan seluas 1.200 meter persegi.
3. Anggaran itu merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan Baznas Bazis DKI Jakarta, terutama saat pengumpulan infak dan sedekah saat berlangsungnya salat Idul Fitri di JIS awal Mei lalu.
4. Wakil Ketua II Baznas Bazis DKI, Saat Suharto Amjad mengatakan, uang infak yang dimaksud untuk pembangunan masjid di lingkungan terdampak kebakaran Pasar Gembrong. Menurutnya sejak awal uang infak JIS tersebut memang diakadkan untuk hal tersebut.
"Jadi seluruh perolehannya memang digunakan untuk pembangunan masjid sebagai mana dijanjikan. Secara hukum itu namanya infak muqayyad. Infaq terikat peruntukannya untuk yang diakadkan," sambungnya.
5. Terdapat dua masjid yang akan dibangun di Kampung Gembira Gembrong. Salah satunya direncanakan akan dibangun dengan bentuk tiga tingkat.
"Ada dua buah. Satu akan tetap jadi mushola yang di tengah InsyaAllah jika dana mencukupi akan kita jadikan masjid tingkat tiga, dimana di ruang paling bawah akan bisa juga di gunakan untuk kepentingan aktivitas sosial warga," ujar Saat.
6. Kampung Gembrong ini rencananya dinamai Kampung Gembira Gembrong oleh Anies Baswedan.
7. Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Rani Mauliani mempertanyakan tidak digunakannya APBD dalam revitalisasi tersebut. "Pembangunan Kampung Gembira bila memang dirasa diperlukan kenapa tidak direncanakan menggunakan uang APBD misalnya," ujarnya.
Menurut Rani infak sebaiknya dimanfaatkan untuk hal yang lebih spesifik dalam keperluan warga tidak mampu. Menurutnya beberapa diantaranya yaitu bantuan pengambilan ijazah anak-anak yang tertahan hingga bantuan sosial (Bansos).
8. PKS DKI menilai pembangunan daerah tidak harus menggunakan dana APBD, maka pakai infak juga bisa. "Membangun di suatu daerah tidak harus dari dana APBD. Bisa dari mana saja asal yang memberikannya ikhlas. Itu yang namanya kolaborasi," ujar Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli.
Advertisement