Prinsip 3J untuk Makan Sehat Penderita Maag Selama Puasa Ramadan
Puasa Ramadan disarankan bagi penderita maag non akut. Hal ini sebelumnya juga dibahas di DokterUNAIR TV.
Lantas bagaimanakah pola makan yang dianjurkan penderita maag saat menjalankan puasa?
Menjawab hal tersebut, dr. Muhammad Miftahussurur, M.Kes., Sp.PD-KGEH., Ph.D menjelaskan, prinsip yang harus diperhatikan adalah 3J, yakni jenis, jumlah dan jadwal.
1. Perhatikan Jadwal
Dokter Mifta menyampaikan, dalam aturan agama islam, sebenarnya sudah memberikan tuntunan berpuasa dengan baik, termasuk bagaimana kita melakukan buka.
"Kalau anjuran itu diikuti dengan benar, maka manfaat berpuasa terutama bagi penderita maag juga bisa kita dapatkan,” terangnya dalam tayangan Youtube DokterUNAIR TV.
2. Perhatikan Jumlah Makanan
Jumlah yang dimaksud ialah tidak makan secara berlebihan saat berbuka puasa. Misalnya, saat berbuka mengonsumsi takjil terlebih dahulu.
Hal ini dalam kesehatan rupanya ada manfaatnya. Mengawali berbuka dengan memberikan takjil di awal akan membantu mengurangi tekanan pada lambung yang sudah beristirahat sekian jam karena berpuasa.
Sedangkan, makan besar dianjurkan setelah salat magrib dengan jumlah yang tidak membuat terlalu kenyang. Lalu ditutup dengan sahur.
“Yang kerap jadi masalah, orang sering tidak melakukannya puasa dengan anjuran. Misalnya makanan berlebih, tidak sahur, dua jam sebelum tidur makan, akhirnya gerdnya kambuh,” tambah ahli helycobacter pylori ini.
3. Perhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi
Penderita maag tentu memahami bahwa ada beberapa makanan yang berpengaruh bagi lambung. Jenis makanan tersebut sebaiknya dihindari oleh penderita maag selama berpuasa. Misalnya makan-makanan pedas yang mengiritasi lambung secara langsung.
"Juga membatasi konsumsi susu dan santan juga dianjurkan, karena dua jenis makanan tersebut dapat menghambat gerakan lambung dalam mengosongkan makanan," sarannya.
Kemudian, lanjutnya, hindari konsumsi makanan yang menghasilkan gas berlebihan. Seperti umbi-umbian, seperti ketela, ubi, kentang. Pun dengan kacang-kacang-kacangan. Oleh karenanya komposisi mengonsumsi makanan ini menjadi penting.
"Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayur dan buah selama berpuasa. Serta cukupi kebutuhan air minimal dua liter sehari. Untuk serat, saya sangat anjurkan kepada para pasien, ketika mengonsumsi sangat penting untuk melakukan kunyahan yang banyak. Hal ini dapat membantu lambung agar tak bekerja keras," jelasnya.
Terakhir, Dokter Miftah berpesan agar berpuasa sesuai dengan esensi puasa itu sendiri. Artinya menahan, menahan hawa nafsu, menahan makan berlebihan dan mengontrol emosi. Dalam memilih makanan saat berbuka dan sahur, upayakan untuk mematuhi aturan.
Advertisement