Prilaku Seks Menyimpang Dominan Penyebaran Virus HIV Aids di Kediri, Petugas Pantau Komunitas LGBT
Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri dalam menanggulangi penyebaran virus HIV Aids. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk kegiatan sosialisasi sekaligus penyuluhan yang menyasar di sejumlah Kelurahan di Kota Kediri.
Kali ini kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Gedung RW 05 lingkungan Bence Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren. Pesertanya melibatkan ibu-ibu PKK, Persatuan Waria Kota Kediri serta WPA (Warga Peduli Aids) setempat.
Ditemui usai mengikuti acara Kepala Kantor Kelurahan Pakunden Drs Nanang Wahyono mengatakan penyebaran virus HIV Aids akhir-akhir ini dirasa sangat perlu untuk mendapat perhatian.
"Kegiatan sosialisasi dalam rangka warga peduli Aids, yang dirasa penyebaran virusnya akhir-akhir ini sangat marak. Di mana potensi mereka terkena Virus mematikan tersebut, sudah terdeteksi juga diidap oleh anak sekolah sangat banyak sekali. Karena itu kegiatan sosialisasi penting sekali. Kebetulan di Kelurahan Pakunden ada sub anggaran dalan rangka kegiatan WPA tahun ini," terangnya.
Nanang Wahyono menilai kegiatan ini dianggap sangatlah penting agar masyarakat mendapatkan edukasi tentang penyakit HIV Aids. "Harapan kita para pengurus maupun anggota tim penggerak PKK bisa melindungi diri sendiri keluarga maupun lingkungan masyarakatnya terkait keberadaan HIV Aids sekarang ini," katanya.
Ikut menambahkan, Tuti Kusmawati, selaku penanggung jawab program HIV Aids dan Ims Puskesmas Pesantren 2 mengatakan salah satu penyebab meningkatnya penderita HIV Aids saat ini dikarenakan adanya pergaulan bebas atau hubungan seksual dengan ganti-ganti pasangan. Tuti menjelaskan, di Kota Kediri sekarang ini banyak sekali beragam komunitas, salah satunya adalah komunitas LGBT.
"Komunitas LGBT, lah kita sasaranya ke situ, jadi kita memantau agar tidak terjadi penularan lebih jauh. misalnya satua ditemukan dia bisa kita obati tidak menularkan kepada yang lain," terangnya.
"Kalau sekarang penularan melalui jarum suntik tidak ada. Karena sekarang kita juga pantau tema-teman tattoo ternyata mereka jarumnya selalu ganti. Lalu injeksai satu orang satu. Jadi untuk penularan dari jarum suntik jarang karena biasanya dari hubungan seksual terutama dari komunitas LGBT itu memang menyumbang peningkatan lebih banyak. Perilaku seks menyimpang gonta-ganti pasangan otomatis itu juga. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dari ibu rumah tangga, karena sekarang kan banyak open BO lewat online," pungkasnya.
Ia kembali menjelaskan Jika maksud dan tujuan sosialisasi ini adalah untuk memutus mata rantai penularan. Materi yang disampaikan kepada para peserta di antaranya tentang pengertian HIV dan Aids Cara penularan dan pencegahan. Bagaimana jika sudah tertular tentang apa yang harus dilakukan.
"Tapi yang terkena itu bukan hanya dari penduduk Kota karena mereka selalu menjauhi dari kediamannya. Misalnya rumahnya Kota Kediri dia akan periksa ke kota. Sebaliknya, mereka yang rumahnya kabupaten akan periksa di wilayah Kota," tuturnya.
Advertisement