Prihatin Perekonomian Warga, Polisi Banyuwangi Bagikan Sembako
Seratusan paket sembako dibagikan kepada warga miskin dan masyarakat yang secara ekonomi sangat terdampak pandemi covid-19 dan kenaikan harga BBM, Jumat, 9 September 2022. Sembako ini dibagikan kepada warga di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi.
Pembagian sembako ini dilakukan Polresta Banyuwangi. Penyerahan sembako dilakukan sendiri oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Deddy Foury Millewa bersama pejabat utama Polresta Banyuwangi. Sembako diserahkan langsung secara door to door ke rumah warga miskin dan mereka yang secara ekonomi terimbas situasi saat ini.
“Ini bakti sosial dalam rangka kontak sosial kita dengan masyarakat. Melihat situasi sekarang ini kita sama-sama prihatin,” jelas Kapolresta usai membagikan sembako ke salah satu rumah warga.
Sembari menyerahkan bantuan, Deddy sempat berbincang dengan warga yang dikunjungi. Polisi berpangkat tiga melati ini juga sempat membesuk seorang kakek tua yang sedang terbaring sakit di rumahnya.
Kapolresta menegaskan, kegiatan ini juga akan dilakukan oleh seluruh jajaran Polsek di Banyuwangi. Dia telah meminta para Kapolsek dan jajarannya untuk turun melihat situasi yang dialami warga di sekitarnya. Dia juga memerintahkan anggotanya untuk mendukung warga dalam menghadapi situasi sekarang ini.
“Ini kita melihat situasi, ya pandemi dan ya (kenaikan) BBM karena berlipat-lipat, situasi ini bergantian,” tegasnya.
Dia berharap masyarakat tetap bersabar menghadapi segala persoalan yang terjadi saat ini dan mendukung apa yang menjadi program pemerintah.
“Ini stimulasi, intinya kita ikut prihatin dengan kondisi ini, sekarang,” ujarnya.
Pembagian sembako ini disambut antusias warga. Bagi mereka bantuan yang diberikan sangat berarti. Setidaknya, sembako yang diterima bisa untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga selama beberapa hari ke depan. “Terima kasih, bisa untuk makan anak dan istri,” jelas Suyono, 50 tahun.
Dia mengatakan, dirinya memiliki 6 orang anak. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es campur ini mengaku penghasilannya dari berdagang es campur sangat pas-pasan. Dia menyebut hanya cukup untuk makan. Apalagi dirinya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Kadang-kadang malah untuk makan saja tidak cukup,” ujarnya.