Prihatin Masalah Negara, Ini Langkah Ulama Pesantren
Pjs Rais Am Nahdlatul Ulama (NU) KH Miftachul Akhyar mengatakan, pelbagai permasalahan negara menjadi perhatian serius pada kiai dan ulama pesantren saat ini. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya berencana penyelenggaraan istighotsah untuk mendoakan negara.
"Insya Allah, kami akan mengadakan istighotah. Ya ini pesan kiai-kiai sepuh. Kapan PBNU mengadakan istighotsah? Nah ini yang kami bicarakan bersama Mustasyar PBNU di samping melihat kesehatan beliau," kata Kiai Miftachul Akhyar, dikutip ngopibareng.id, Jumat 4 Januari 2018.
KH Miftahul Akhyar mengungkapkan hal itu, setelah bersilaturahim ke kediaman KH Ma'ruf Amin di Jakarta. Kedatangan Miftahul bertujuan melaporkan beragam kegiatan yang akan digelar dalam rangka halaqah ulama NU.
"Insya Allah, kami akan mengadakan istighotah. Ya ini pesan kiai-kiai sepuh. Kapan PBNU mengadakan istighotsah? Nah ini yang kami bicarakan bersama Mustasyar PBNU di samping melihat kesehatan beliau," kata Kiai Miftachul Akhyar.
Kiai Miftachul Akhyar mengungkapkan, rencananya istighotah itu digelar antara Februari dan Maret. Tidak dijelaskan apakah acara halaqah dan istighotsah itu digelar secara berbarengan atau tidak.
Sebelumnya, Kiai Ma'ruf Amin menerima Kiai Miftachul Akhyar. Di samping berdiskusi, juga menanyakan kabar akan kesehatannya.
"Kehadirannya bersama beberapa khatib sekretaris syuriah melaporkan tentang berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka halaqah pertemuan dengan kalangan ulama NU, baik struktural maupun kultural," kata Ma'ruf Amin di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 2 Januari 2019.
Halaqah tersebut, kata Ma'ruf, sekaligus untuk mensosialisasi pencalonannya bersama capres Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019. Namun tidak dijelaskan secara rinci kapan halaqah itu akan digelar.
"Rencananya mereka memang melakukan pertemuan halaqah-halaqah di seluruh Indonesia dalam rangka memantapkan dan memenangkan saya dan Pak Jokowi, capres-cawapres nomor urut 01, Intinya gitu," ungkap Kiai Ma'ruf.
Kendati demikian, Ketum MUI itu mengaku tidak ada pembahasan yang spesifik mengenai pencalonan dirinya sebagai cawapres. Sebab, menurut dia, baik secara struktural maupun kultural, NU mendukungnya secara penuh.
"Karena itu, mereka akan terus melakukan pemantapan-pemantapan dan menyampaikan dukungan ulama-ulama di berbagai daerah," katanya. (adi)