Prihatin Kekerasan Marak, IPNU Jatim Pro-Pesantren Ramah Anak
Masalah kekerasan di dunia pendidikan, khususnya pesantren, menjadi perhatian serius pelbagai kalangan. Di kalangan kaum pelajar, di antaranya, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Timur.
Langkah cepat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur melalui Program Posko Pesantren Ramah Anak mendapat apresiasi dan dukungan dari organisasi pelajar NU tersebut.
M. Fakhrul Irfansyah, Ketua PW IPNU Jawa Timur mengungkapkan keberpihakannya terhadap kondisi pesantren. Ia memandang, Santri merupakan basis utama keanggotaan IPNU sehingga apapun yang menyangkut persoalan santri juga menjadi bagian tanggung jawabnya secara kelembagaan.
"Mayoritas keanggotaan IPNU merupakan aantri atau alumi pesantren, sehingga apapun yang berkaitan dengan keduanya merupakan tanggung jawab kami secara kelembagaan. Tentunya dengan tujuan agar bisa ikut andil menjaga Pesantren dari berbagai hal yang tidak diinginkan,. " tutur Irfan, dalam keterangan pada Ngopibareng.id, Senin 26 September 2022.
Sorotan Publik atas Kekerasan
Memang, sejauh ini pelbagai sorotan pada pendidikan pondok pesantren sehubungan dengan adanya dugaan aksi kekerasan hingga perundungan anak yang turut menyita perhatian serius para ulama pesantren belakangan ini.
Pihaknya juga menambahkan akan turut serta mengawal segala bentuk upaya dalam menjaga Pesantren terutama terkait dengan Posko Pesantren ramah anak yang digagas oleh para ulama di PWNU.
“PW IPNU Jawa Timur akan mendukung dan siap ikut andil dalam posko Pesantren Ramah anak yang digagas PWNU, Kami juga akan menggerakkan struktur yang ada di IPNU mulai dari Pimpinan Cabang hingga Komisariat Sekolah dan Pesantren untuk turut aktif dalam pendampingan teman-teman sebaya dan melakukan sosialisasi tentang pencegahan perundungan dan kekerasan di lingkungan lembaga pendidikan," tutur mantan Ketua PC IPNU Bojonegoro.
Untuk diketahui, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama memiliki struktur kelembagaan yang memang fokus pada Lembaga Pendidikan Pesantren melalui lembaga jaringan sekolah dan pesantren yang terdapat di setiap daerah daratan maupun kepulauan.
Menindaklanjuti instruksi organisasi, Wakil Ketua Bidang Jaringan Pesantren IPNU Jawa Timur, Zaenollah, dalam keterangannya akan melakukan koordinasi dengan Pimpinan Cabang di berbagai daerah guna memaksimalkan peran PKPP sehingga kehadiran IPNU benar benar terasa keberadaan dan manfaatnya.
"Usai berkordinasi dengan Pengurus Harian PW IPNU JATIM, kami Akan menindaklanjuti hal ini melalui jaringan kelembagaan yang kami miliki. di IPNU sendiri memiliki Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren (PKPP, red) IPNU yang didirikan di berbagai Pondok Pesantren di Jawa Timur. Melalui PKPP inilah kita bisa memaksimalkan peran kami secara maksimal mengawal Pesantren Ramah Anak yang digagas PWNU, terangnya.
Mantan Ketua PC IPNU Sumenep ini juga menambahkan, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh struktur IPNU secara masif sehingga masyarakat tidak lagi mengkhawatirkan kondisi putra-putrinya di pesantren terutama yang berada di bawah nanungan Nahdlatul Ulama.
"Apa yang belakangan terjadi di beberapa Pesantren, sangat disayangkan sebenarnya. Tapi masyarakat tidak perlu khawatir. Pesantren dijaga oleh semua pihak termasuk IPNU sebagai Banom yang menaungi kalangan Santri.
"Pondok pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan yang selama ini terbukti memberikan layanan pengajaran, pendidikan ilmu dan akhlak hingga memberi motivasi kehidupan". imbuhnya.
Untuk diketahui, Kasus kekerasan di pondok pesantren merupakan peristiwa yang menyedihkan dan mengundang rasa prihatin. Bukan hanya bagi masyarakat pendidikan, namun juga bagi kalangan pengasuh pondok pesantren. Sebagaimana yang diketahui, belakangan marak terjadi hal-hal yang semestinya tidak terjadi di lingkungan Pesantren yang dikenal sebagai Lembaga Pendidikan Keislaman terbesar dan tertua dalam menempa pendidikan Karakter dan keagamaan.