Prihatin Fenomena Mudah Mengafirkan Orang, Ini Pesan Presiden
Mataram: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menyikapi kemudahan yang diperoleh melalui perubahan global dengan adanya media sosial, e-commerce, dan ekonomi digital.
"Karena apapun bisa dilihat sekarang dengan membuka internet dan media sosial, berdakwah di media sosial, lihat di YouTube semuanya ada di situ," kata Jokowi, dikutip ngopibareng.id, Jumat (20/10/2017).
Dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Jokowi mengingatkan agar masyarakat menyaring konten-konten di dunia maya. Hal itu diungkapkan Presiden, saat menutup Konferensi Internasional dan Multaqa Nasional IV alumni Al-Azhar Indonesia, di gedung Islamic Center NTB, di kota Mataram, NTB, Kamis (19/10/2017).
Kata dia, kalau tidak disaring akan sangat berbahaya sekali dalam memengaruhi karakter bangsa, nilai-nilai keislaman, dan memengaruhi santri-santri.
Pertanyaannya, lanjut Presiden, siapa yang menyaring, siapa yang akan men-screening-nya, kalau yang disampaikan itu benar atau tidak?
“Karena sekarang saya melihat fenomena gampang sekali mengkafirkan orang," ujarnya.
Jokowi menilai, ke depan metode-metode berdakwah menggunakan media sosial akan sangat efektif terutama untuk generasi generasi milenial.
Anak muda, kata dia, mau tidak mau harus dirangkul dengan dakwah yang kita sampaikan.
Jokowi mengingatkan agar konten yang tersebar di dunia maya bisa disaring.
Kalau tidak dirangkul, Jokowi mengingatkan, anak muda akan dirangkul orang lain. "Kalau yang merangkul benar tidak apa apa, kalau yang merangkul keliru," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, hal itulah yang menjadi kewajiban bersama dalam membangun visi ke depan dalam berdakwah untuk generasi milenial agar generasi Islam memahami toleransi.
Selain itu, Jokowi juga mengajak semua umat Islam membangun ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah bashariyah.
"Karena itulah yang diperlukan negara ini dalam rangka mengejar ketertinggalan dengan negara yang lain," katanya. (adi)