Pria Tertabrak KA di Probolinggo Depresi Pasca-PHK dan Cerai
Masih ingat BRS, 31 tahun , pria yang nekat menabrakkan diri ke Kereta Api (KA) Probowangi di perlintasan rel Jalan Panglima Sudirman Probolinggo, Minggu, 23 Februari 2025.
Menurut penutururan ayahnya, Yy, 63 tahun, BRS memiliki riwayat sakit tekanan jiwa (depresi). "Tahun lalu, anak saya setengah bulan dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sumberporong, Lawang, Malang," kata Yy, Senin, 24 Februari 2025.
Kondisi BRS sempat membaik usai dirawat di RSJ dr Radjiman Wediodiningrat, Sumberporong. Tetapi belakangan kambuh, ia suka mengamuk.
Karena mengamuk, BRS pernah tiga kali dibawa ke Shelter Dinas Sosial (Dinsos) Kota Probolinggo di Jalan Mastrip.
Yy dan keluarga mengaku, tidak tahu harus bagaimana lagi menangani anaknya yang memiliki karakter pendiam dan tertutup. "Kalau ada masalah disimpan sendiri, tidak pernah ngomong kepada orang lain," ujar Yy.
Sebelum sakit, BRS sempat bekerja sebagai koki di sebuah hotel di Kota Probolinggo. "Saat ada Covid, anak saya diberhentikan dari pekerjaannya. Sejak kehilangan pekerjaan, ia mulai sering stres," kata Yy.
"Apalagi kemudian keluarga BRS retak dan berakhir dengan perceraian, setengah tahun lalu," paparnya.
Meski sudah bercerai, BRS masih sesekali mengunjungi rumah mantan istrinya. Tujuannya untuk menjenguk dua anaknya, yang tinggal bersama ibunya.
Seperti diketahui, BRS nekat menabrakkan diri ke KA Probowangi, Minggu. Ia bersama sepeda motornya sempat terseret lokomotif KA relasi Surabaya - Jember itu beberapa meter jauhnya. BRS tewas di lokasi dalam kecelakaan tersebut.
Advertisement