Pria Paruh Baya Tewas Terserempet Kereta di Tandes
Seorang pria paruh baya di Surabaya, tewas usai tertabrak kereta barang di rel sekitar Jalan Raya Tandes Lor, pada Minggu, 22 November 2020, pukul 01.46 WIB. Lelaki tersebut pun langsung tewas di lokasi.
Berdasarkan data yang diunggah BPB Linmas Kota Surabaya di akun Instagramnya, menyebut, masinis telah memberi peringatan bahwa kereta yang dia kemudikan akan melintas.
“Menurut keterang dari petugas KAI adanya kereta mengangkut barang yang melintasi Stasiun Tandes. Untuk masinis KA sudah memberi tanda peringatan bahwas ada KA yang hendak melintas di jalur 1 dari arah timur ke barat,” tulis postingan tersebut.
Namun, lanjut tulisan tersebut, secara tak terduga seorang pria terlihat berjalan di pinggiran rel. Lelaki tersebut pun terserempet kereta yang melintas, dan langsung meninggal di tempat kejadian.
“Namun nahas seorang laki-laki yang saat itu berjalan di pinggir rel dan tanpa sepengetahuan petugas security stasiun, sehingga terserempet dan meninggal di lokasi kejadian,” lanjut tulisan itu.
Sementara itu ketika cova dikonfirmasi, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurut dia, korban tertabrak kereta barang yang tengah melintas.
“KA 2519 (KA Barang Peti Kemas dari Kalimas, tujuan Tanjung Priuk). Pejalan kaki terserempet di petak jalan jalur hilir Tandes-Kedangan,” kata Suprapto, ketika dihubungi Ngopibareng.id.
Suprapto juga membenarkan jika korban merupakan seorang pria paruh baya, yang beridentitas Kota Batu. Dalam KTP-nya tertulis jika yang bersangkutan, dalam status bercerai.
Setelah kejadian tabrakan itu, kata Suprapto, jenazah korban langsung dievakuasi oleh security stasiun, petugas gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, serta warga sekitar.
Atas peristiwa tersebut, Suprapto mengimbau agar masyarakat menjauhi jalur lintasan kereta api. Pasalnya, setiap kemungkinan dapat terjadi dan hal itu sangat membahayakan nyawa.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak memasuki dan berada di wilayah jalur rel. Karena hal ini sangat membahayakan bagi keselamatannya," tutupnya.