Pria Mojokerto Olah Bambu Jadi Perabotan Artistik Bernilai Tinggi
Di Kabupaten Mojokerto, bambu diolah seorang seniman seni lukis menjadi berbagai macam kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi. Ia adalah Masrukhan, warga Dusun Ngares Wetan, Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.
Berbagai jenis bambu diolah menjadi produk kerajinan yang artistik oleh pria berusia 52 tahun itu. Tak ayal beragam perabotan yang dihasilkan seniman lukis ini banyak dipesan perusahaan dan instansi pemerintah untuk cendera mata.
Dari melukis, bapak anak satu ini merambah ke kerajinan bambu sejak 3 tahun lalu. "Selama ini bambu yang melimpah belum dimanfaatkan dengan baik. Saya berfikir ini sayang kalau tidak dimanfaatkan. Basic saya pelukis, saya berupaya supaya bisa memanfaatkan bambu ini sehingga saya bereksperimen sendirian," kata Masrukhan, Minggu 14 Agustus 2022.
Masrukhan awalnya, membuat tumbler custom berbahan stainles dengan cover bambu. Produk pertamanya itu langsung laku. Kala itu, ia menerima pesanan 175 tumbler sekaligus dari sebuah perusahaan telekomunikasi.
Di tangan Masrukhan, semua jenis bambu bisa diolah menjadi perabotan yang artistik. Mulai dari bambu apus, bambu ori, sampai bambu Jawa. Kali ini, ia fokus mengerjakan pesanan botol minuman jenis tumbler berbahan bambu.
Awalnya, potongan bambu dilubangi bagian tengahnya sesuai ukuran tabung stainles tumbler. Sebelum disatukan dengan tabung stainles, lapisan dalam tabung bambu lebih dulu di-coating dengan resin. Selanjutnya, permukaan luar tabung bambu dibentuk dan dihaluskan menggunakan mesin sender.
Masrukhan menggunakan teknik grafir untuk membuat logo atau tulisan di permukaan tumbler sesuai keinginan pemesan. Begitu juga untuk membubuhkan merek R Khan miliknya. Pada tahap akhir, permukaan tabung bambu yang menjadi cover tabung stainles juga di-coating agar mengkilat, menampakkan serat-serat bambu yang artistik dan antiair.
"Pembuatan tumbler di kami cukup rumit karena permukaannya banyak lekukan. Tumbler di-custom mulai tutup menyesuaikan lekuk tutup, diameter bawah, tengah dan atas tabung lain. Sehingga berbeda dengan tumbler yang banyak dijual di marketplace," terangnya.
Sebagai salah satu produk paling laris, tumbler cutom stainles dan bambu buatan R Khan Art Studio dibanderol Rp160-200 ribu. Masrukhan juga memproduksi berbagai perabotan berbahan bambu yang tak kalah artistik. Baik yang menggunakan bambu murni maupun custom.
Satu set teko berbahan bambu murni ia banderol Rp375 ribu. Terdiri dari 1 teko, 6 sendok 1 wadah gula dan 6 gelas yang semuanya berbahan bambu. Masrukhan menggunakan teknik khusus untuk membuat permukaan dalam teko dan gelas mengkilap. Tentu saja tanpa menggunakan zat kimia sehingga aman untuk wadah minuman.
Tas tangan wanita berbahan bambu murni ia patok Rp250-700 ribu, tuperware etnik Rp 60 ribu, satu sendok dan garpu Rp20 ribu, serta mok custom stainles dan bambu lengkap dengan tutupnya Rp90 ribu. "Kelebihan produk saya ada kontur lengkung pada permukaannya. Kalau di marketplace berupa tabung begitu saja. Pemesan juga bisa mendiskusikan desain sepuasnya sampai benar-benar cocok," jelasnya.
Menariknya lagi, Masrukhan juga membuat botol minuman berbahan bambu dan kaca. Ia mengklaim botol custom ini menjadi satu-satunya di dunia. Karena cover botol kaca dibuat menggunakan bambu utuh yang dibentuk dengan teknik khusus. Namun, ia belum memasarkan produk ini. "Menggunakan botol kaca, lalu covernya saya cutom dengan bambu. Lengkungan cover botol berbahan bambu tanpa sambungan. Kalau kebanyakan di marketplace kan potongan yang dirangkai," cetusnya.
Masrukhan juga memberdayakan emak-emak di kampungnya untuk memproduksi sendok dan garpu berbahan bambu. Setiap pekerja mampu menghasilkan 100-200 sendok atau garpu sehari. Sedangkan kapasitas produksi tumbler 8 buah per hari. Saat ini, rata-rata omzet bisnis bambu yang ia tekuni mencapai Rp 20 juta per bulan.
"Pemesan biasanya instansi beberapa dinas di Pemkab Mojokerto, beberapa perusahaan BUMN, bank, biasanya untuk cenderamata. Yang paling diminati tumbler, serta mok klasik dan modern. Ada juga pesanan custom teko listrik dari Bandung," ungkapnya.
"Saya ingin industri bambu ke arah seperti membuat furniture dan rumah knock down. Kalau alat sudah cukup, saya akan membuat konstruksi bangunan dari bambu laminasi. Dari baloknya, dindingnya semua saya bikin dari bambu," tambahnya.