Pria Jember Tinggal di Pos Kamling Viral, Kini Diajak ke Bali
Setelah sempat viral akibat tinggal di pos kamling bersama dua putrinya, tempat tinggal sementara Solehudin kini tak pernah sepi. Sejak beberapa hari ini warga silih berganti datang ke rumah milik Santi yang terletak di gang Jalan Slamet Riyadi Kecamatan Patrang, Jember.
Selain dari Dinas Sosial Jember, beberapa perwakilan dari Muspika Patrang dan para donatur juga kerap hadir memberikan bantuan kepada Solehudin dan kedua putrinya. Hari ini, Kamis, 7 Oktober 2021, tempat tinggal sementara bagi Solehudin dikunjungi puluhan orang.
Ada Camat Patrang, Hoidari, Kapolsek Patrang AKP Heri Supadmo dan belasan anggota Tagana, hari ini Solehudin kedatangan Koordinator UPT Balai Rehabilitasi Sosial Kemensos Wilayah Bali, Putu Sudiatmika.
Kedatangan Sudiatmika ke Jember atas perintah Kemensor RI. Selain memberikan beberapa bantuan juga menawarkan tempat tinggal dan pelatihan kerja selama tiga bulan di Bali. Setelah menyelesaikan pelatihan itu, Solehudin akan dipekerjakan sebagai tenaga perakit kerajinan.
“Kami diperintah oleh Kemensos untuk menengok Solehudin. Kami memiliki balai, rencananya akan mengajak Solehudin dan kedua putrinya ke Bali untuk diberi pelatihan dan pekerjaan,” kata Sudiatmika, Kamis,07 Oktober 2021.
Rencanya itu disampaikan di hadapan Muspika Patrang dan Solehudin. Namun dari hasil musyarawah itu Solehudin dengan meyakinkan menolak tawaran itu dan memilih tetap tinggal dan membangun usaha di Jember bersama kedua putrinya.
Meski Solehudin menolak tawaran itu bukan lantas Kemensos melepas Solehudin begitu saja. Sudiatmika meminta petugas Dinas Sosial mempersiapkan segala sesuatu agar Solehudin bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.
“Kami sudah meminta ibu Yuli dari Dinas Sosial Jember untuk menyiapkan tempat usaha bengkel. Kami menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki Solehudin” tambah Sudiatmika.
Selain itu Sudiatmika juga meminta Dinas Sosial Jember dan Muspika Patrang untuk menjamin keberlanjutan pendidikan kedua putri Solehudin, Zahra Fitriani 9 tahun dan Salsabila 8 tahun.
Sementara Camat Patrang, Haidori mengatakan kebutuhan sehari-hari keluarga Solehudin selama satu hingga dua bulan ke depan akan ditanggung pemerintah ditambah donasi-donasi dari masyarakat. Untuk jangka panjangnya, pemerintah dalam waktu dekat akan memberikan pekerjaan di sebuah bengkel kepada Solehudin.
“Solehudin memiliki keterampilan memperbaiki sepeda motor. Kebetulan di dekat sini, Baratan ada tempat usaha miliki ibu Yudi di pinggir jalan yang tutup. Itu nanti akan dibuka kembali dan Solehudin bisa diberdayakan di sana,” kata Haidori.
Sedangkan Solehudin membenarkan telah menolak pelatihan dan pekerjaan yang ditawarkan oleh Kemensos. Solehudin khawatir jika tawaran itu diterima malah membuat kedua putrinya terlantar, khususnya saat mengikuti pelatihan.
Solehudin berkeinginan memiliki usaha bengkel di Jember. “Cita-cita saya memiliki usaha bengkel sendiri di Jember. Saya memiliki keterampilan untuk memperbaiki sepeda motor,”kata Solehudin.
Meski demikian Solehudin berterimakasih kepada Kemensos dan para donatur yang sudah peduli dengan kehidupan keluarga kecilnya. Dengan bantuan dari para donator itu Solehudin tidak lagi kesulitan untuk makan sehari-hari.
“Alhamdulillah banyak warga yang peduli, ada yang menyumbang kasur, uang, sembako dan peralatan rumah tangga. Dulu saya biasa makan nasi dengan sayur, jarang ada ikannya. Saya kadang memasak sayur, itupun sayur hasil dari pemberian warga,” pungkas Solehudin.
Advertisement