Pria Jember Tahunan Tinggal di Pos Kamling, Kini Bangun Rumah
Setelah viral karena hidup di pos kamling selama hampir satu tahun, kini kehidupan Solehudin dan kedua putrinya berangsur membaik. Tidak hanya diizinkan tinggal sementara di rumah gedung milik pasangan suami istri Sinta dan Yudi, solehudin juga dipinjami tanah untuk bangun rumah.
“Saya kemarin kaget kok tiba-tiba Solehudin dan kedua putrinya dibawa keluar dari sini. Saya dan suami saya merasa prihatin dan meminta mereka tinggal di rumah saya ini untuk sementara. Setelah rumah mungil untuk Solehudin jadi, rencana rumah ini akan dikontrakkan,” kata Sinta, Kamis, 07 Oktober 2021.
Rumah yang letaknya tepat di samping pos kamling yang ditempati Solehudin itu, merupakan rumah almarhum bapak mertua dari Sinta yang sudah satu tahun kosong. Sebenarnya perempuan pengusaha kue kering itu sudah pernah menawarkan agar Solehudin menempati rumah itu sampai menemukan tempat tinggal yang layak, namun Solehudin selalu merasa tidak enak.
Bahkan Sinta bersama suaminya juga berencana membangunkan tempat tinggal di depan rumahnya. Sehingga melanjutkan niatnya itu, Sinta benar-benar meminjamkan tanahnya kepada Solehudin untuk dibangun rumah. “Daripada tanah di depan rumah saya dijadikan kandang ayam, lebih baik dibangun rumah untuk membantu orang lain,” jelas Santi.
Sinta meyakinkan bahwa pemberian pinjam pakai lahan seluas 6x4 meter untuk rumah keluarga Solehudin itu sudah menjadi keputusan bersama keluarga Sinta. “Kami ikhlas lillahitaala, kami sekeluarga memberikan pahala dari kebaikan ini untuk almarhum keluarga mertua saya,” pungkas Santi.
Tidak lama setalah kesepakatan pinjam pakai tanah itu terjadi, belasan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung turun ke lokasi. Diawali dengan pengukuran lahan mereka kemudian memindahkan kandang ayam yang ada di atas lahan itu.
Mereka terlihat kompak dan bersemangat membangunkan rumah untuk keluarga kecil Solehudin. Di atas lahan seluas 6x4 meter itu akan dibangun rumah non permanen yang layak huni. Relawan berharap rumah mungil untuk Solehudin dapat selesai dalam waktu yang tidak cukup lama.
Rumah itu nantinya ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Biaya pembangunan rumah itu berasal dari donatur baik masyarakat maupun pemerintah.
Bantuan untuk rumah Solehudin masih terbuka. Bagi warga yang berkeinginan membantu biaya pembangunan rumah mungil bagi Solehudin, untuk saat ini akan lebih baik dalam bentuk material bangunan yang dibutuhkan daripada dalam bentuk uang.
Sementara Camat Patrang, Haidori mengatakan pinjam pakai tanah milik keluarga Yudi dan Sinta ini murni atas inisiatif pemilik tanah. Solehudin hanya memiliki hak menempati bukan memiliki. “Ini di depan juga tanah milik keluarga bapak Yudi, beliau berkenan dibangun rumah untuk Solehudin dan kedua putrinya. Tapi ini sifatnya pinjam pakai bukan hak milik,” kata Haidori.
Advertisement