Pria di Tuban Ditemukan Meninggal di Galian Tambang Batu Kumbung
Darmaji 45 tahun, pria asal Dusun Tlogopule, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ditemukan meninggal di bekas galian tambang batu kumbung.
Pria tersebut ditemukan di bekas galian tambang batu kumbung sedalam kurang lebih 45 meter milik Tawi, pada Sabtu 21 Mei 2022 sekitar pukul 23.00 WIB malam.
Sontak warga yang mengetahui jasad korban di dalam bekas tambang batu kumbung tersebut langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Semanding. Kemudian, polsek berkoordinasi dengan BPBD Tuban untuk melakukan upaya evakuasi jasad korban.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan dari keterangan para saksi, sebelum korban ditemukan di dasar bekas galian batu kumbung. Pada, Jumat 30 Mei 2022 sore korban sempat pamit ibunya mau ke warung tuak.
"Namun sampai malam korban tidak pulang-pulang, akhirnya keluarga dan warga sekitar mencari keberadaan korban," kata Kalaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji.
Keesokan harinya, Sabtu 21 Mei 2022 sekitar pukul 23.00 WIB, warga bernama Hadi Sucipto menemukan motor korban Suzuki Satria nomor polisi S-5084-FG berada di jalan Dusun Tlogopule serta menemukan sandal korban di lokasi bekas tambang batu kumbung milik Tawi.
Karena penasaran, lanjut Sudarmaji warga tersebut kemudian melihat ke dasar lokasi bekas galian tambang dan ternyata ditemukan korban. Lalu, warga tersebut melaporkan kejadian itu ke Polsek Semanding.
"Warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Semanding. Selanjutnya petugas dari Polsek Semanding melakukan koordinasi dengan petugas BPBD Kabupaten Tuban untuk melakukan evakuasi korban yang berada di kedalaman kurang lebih 45 meter," jelas mantan Kadis PRKP Tuban tersebut.
Setelah berhasil dievakuasi, jasad korban kemudian dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis dari Puskesmas Semanding. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka terbuka di kepala dan luka lecet di bagian tangan sebelah kanan.
"Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Pihak keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak korban untuk dilakukan otopsi," pungkasnya.
Advertisement