Pria di Mojokerto Sayat Leher Istri yang Enggan Diajak Rujuk
Seorang perempuan di Mojokerto menjadi korban kekerasan suaminya. Ia dianiaya karena menolak ajakan rujuk suami.
Korban adalah Patniwati 39 tahun, warga Dusun/Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Mojokerto. Pedagang teh poci di Pasar Kupang ini disayat lehernya dengan pisau cutter oleh suaminya sendiri yang diketahui bernama Slamet.
Diketahui Patniwati dan Slamet diketahui sudah pisah ranjang sejak 2 bulan lalu. Saat ini proses penceraian sedang berproses.
Kanit Reskrim Polsek Jetis, Iptu Muslimin mengatakan, penganiayaan dilakukan Slamet terhadap istrinya pada Jumat 11 Agustus 2023 sekitar pukul 07.30 WIB.
Korban dan pelaku bertemu di sebuah warung kosong yang ada di jalan raya Wates Desa Kupang, Kecamatan Jetis.
"Tadi itu antara pelaku dan korban ketemu di warung kosong. Pelaku minta rujuk, namun istrinya masih keberatan. Tapi kelihatannya dia (pelaku) tidak terima kemudian terjadi penganiayaan tersebut," kata Muslimin di Kantor Mapolsek Jetis.
Slamet menganiaya istrinya dengan pisau cutter pada bagian leher. Polisi sudah menangkap pria asal Desa Kupang, Kecamatan Jetis tersebut. Saat ini terduga pelaku menjalani pemeriksaan di ruangan Unit Reskrim Polsek Jetis.
"Sudah pisah ranjang 2 bulan. Saat ini sudah proses cerai, nanti kita pastikan surat cerainya dengan korban," ungkapnya.
Korban saat ini sudah dilarikan ke RSUD RA Basoeni, Gedeg, Kabupaten Mojokerto untuk menjalani perawatan. "Korban masih dirawat di rumah sakit," imbuhnya.
Sementara, Dokter IGD RSUD RA Basoeni dr Cunda Resti mengatakan, Patniwati mengalami dua luka sayat masing-masing sepanjang 10 cm. Luka tersebut pada leher bagian depan dan di dasar bawah mulut.
“Sudah kami lakukan tindakan untuk lukanya sudah kami tutup. Lukanya akibat benda tajam karena terlihat rapi,” terangnya kepada wartawan di IGD RSUD RA Basoeni.
Hingga siang ini, Patniwati masih menjalani perawatan di rumah sakit milik Pemkab Mojokerto tersebut. Menurut dr Cunda, kondisi korban stabil. Pihaknya juga sudah memberi berbagai obat, termasuk anti-tetanus.
“Kondisi pasien stabil, saat ini kami observasi,” pungkasnya.