Pria di Jember Ditemukan Meninggal Posisi Bersujud
Warga Lingkungan Gendir, Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang, Jember mendadak geger, Rabu, 02 Agustus 2023 siang. Mereka geger setelah melihat seorang pria meninggal dalam posisi bersujud di pinggir jalan.
Diketahui pria meninggal bernama A Hidayatullah, 64 tahun, warga Jalan Manggar, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Jember.
Kanit Reskrim Polsek Patrang Aiptu Sutaryoto mengatakan, awalnya korban ditemukan oleh seorang pengendara sudah dalam posisi bersujud. Warga berusaha membangunkan korban, namun korban sudah tidak bergerak lagi.
Semakin lama, warga datang ke lokasi semakin banyak. Beberapa warga kembali mencoba membangunkan, namun tidak ada respons.
Sejak saat itu, warga meyakini korban sudah meninggal dunia. Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
“Kita menerima laporan warga ada seseorang meninggal di pinggir jalan. Kami langsung turun bersama tim medis untuk mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan,” kata Sutaryoto, Rabu, 2 Agustus 2023.
Awalnya, petugas kesulitan mengungkap identitas korban. Identitas korban baru diketahui setelah keluarga korban datang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, diduga kuat korban meninggal dunia akibat penyakit jantung yang diderita kambuh. Saat itu, korban sempat turun dari sepeda motor dan menepi ke pinggir jalan.
Karena sudah tidak kuat lagi, akhirnya korban meninggal dunia dalam posisi bersujud. Tidak ada saksi yang melihat detik-detik korban bersujud.
“Tidak ada yang melihat saat korban hendak bersujud. Warga melihat sudah dalam kondisi seperti itu,” tambah Sutaryoto.
Hasil pemeriksaan medis diperkuat oleh keterangan pihak keluarga korban. Menurut pihak keluarga, Hidayatullah memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Karena itu, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai sebuah takdir, karena penyakit yang dideritanya. Selanjutnya, jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Pihak keluarga menerima kejadian itu dengan membuat surat pernyataan. Mereka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban,” pungkas Sutaryoto.
Advertisement