Pria Berpisau Mengamuk, Belasan Penumpang Bus di Jerman Terluka
Seseorang pria bersenjata pisau kecil menyerang penumpang sebuah bus yang sedang berjalan di dalam Kota Luebeck, Jerman pasa Jum 20 Juli 2018 kemarin. Akibat kejadian ini, belasan penumpang terluka.
"Korban masih di data berapa jumlahnya, tapi tidak ada korban tewas," demikian laporan kantor kepolisian dan kejaksaan Jerman melalui keterangan tertulis, seperti dikutip Antara. Polisi juga masih menyelidiki motif penyerangan.
Surat kabar lokal "Luebecker Nachrichten" memberitakan pria bersenjata pisau ini telah menyerang dan melukai 14 orang, dua di antaranya mengalami cedera parah.
Di akun Twitter resmi, Kepolisian Jerman mencuitkan bahwa sang pelaku sudah ditangkap dan ditahan. Serangan itu terjadi pada pukul 01.47 siang waktu setempat atau 18.47 WIB.
"Kami meminta pengertian Anda bahwa kami saat ini tidak bisa mengungkapkan semua informasi mengenai identitas terduga pelaku," cuit Kepolisian Jerman.
Selain itu, "Sangat penting bagi kami untuk hanya mengungkap informasi yang sudah jelas kebenarannya agar tidak memicu spekulasi dan menghalangi penyelidikan."
Bus tersebut dilaporkan penuh penumpang saat peristiwa serangan itu berlangsung, sehingga kepolisian menyerukan kepada para penumpang yang melarikan diri untuk menghubungi pihak keamanan.
Jaksa Ulla Hingst yang mengatakan, "Kami mempertimbangkan semua kemungkinan, termasuk motif terorisme."
"Luebecker Nachrichten" memberitakan bahwa sang pelaku berusia pertengahan 30-an.
Seorang saksi menyatakan, "Salah seorang korban baru saja memberikan tempat duduknya kepada seorang perempuan lebih tua, ketika penyerang itu menusuknya di bagian dada."
Satu area di sekitar pemberhentian bus di pemukiman Kuecknitz, Luebeck, ditutup polisi.
Sebelumnya, kepolisian Schleswig-Holstein, negara bagian tempat Luebeck berlokasi, menulis di akun Twitter bahwa mereka telah menempatkan banyak polisi yang telah ditempatkan di dalam kota.
Pada April 2017, seorang pria menabrakkan mobil ke sekelompok orang yang tengah duduk di depan sebuah restoran di Kota Muenster, Jerman, sehingga menewaskan dua orang.
Sang pelaku kemudian bunuh diri. Hingga kini, tidak ada bukti bahwa pelaku memiliki hubungan dengan kelompok teroris, dan ia juga bukan pengungsi.
Sementara itu, di Berlin pada Desember 2016, seorang warga asal Tunisia yang permintaan suakanya ditolak, mencuri sebuah truk dan menabrakkannya ke kerumunan orang di dalam pasar. Sebanyak 20 orang tewas dalam insiden itu.(ant)