Pria Bernama Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila Rupanya Seorang Guru Honorer
Menyandang nama unik, yakni Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila, ia pun sering mendapat cerita yang unik.
Sejak di bangku sekolah, guru SMAN 3 Kota Pasuruan ini mengaku sering dimintai identitasnya oleh orang-orang.
Hal itu karena kebanyakan orang tidak percaya dengan pengakuannya soal nama yang dimilikinya.
“Di sekolah sering ditanyakan oleh guru dan teman-teman, dikiranya bercanda. Padahal itu nama saya,” kata Ganyang.
Cerita unik yang pernah dialami Ganyang tidak berhenti sampai di situ saja. Pria yang baru saja menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Negeri Malang (UM) dengan jurusan pendidikan sejarah ini, sempat disangka mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM) secara ilegal.
“Waktu itu lagi ada operasi (razia) lalu lintas di jalanan. Kemudian saya dimintai surat-surat. Setelah lihat SIM, polisinya menyangka saya apakah ini SIM tembak,” ucap Ganyang.
Pria kelahiran Pasuruan 1 Oktober 1992 ini akhirnya berhasil menyakinkan polisi yang bertugas setelah menunjukkan namanya di KTP. “Setelah lihat KTP saya, baru percaya,” tambahnya.
Hal lain dari nama yang dimilikinya, Ganyang kerap diajak berswafoto, terutama mereka yang baru berkenalan, lebih-lebih siswa-siswi yang menjadi anak didiknya. (yas)