Prevalensi Kasus Stunting di Kota Madiun di Bawah Jatim dan Nasional
Kasus Stunting masih menjadi salah satu fokus perhatian Pemerintah Kota Madiun saat ini. Meski angka Stunting di Kota Madiun lebih rendah dibandingkan target nasional, namun upaya untuk menekannya terus dilakukan.
Untuk itu, Pemkot Madiun melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana setempat menggelar pertemuan audit kasus Stunting. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang pertemuan Resto Ayam Goreng Pemuda, Selasa 9 Juli 2024.
Pertemuan yang dihadiri oleh tim percepatan penanggulangan kasus Stunting itupun dibuka oleh Sekda Kota Madiun Soeko Dwi Handiarto. Dalam sambutannya, sekda mengimbau agar seluruh anggota tim ikut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan Stunting. "Mari bersama-sama mencari solusi yang tepat untuk menurunkan angka Stunting di Kota Madiun," ujarnya.
Data di Dinas Kesehatan Kota Madiun menyebutkan, kasus stunting yakni, di angka 12,8 persen di 2023 lalu. Angka stunting di Kota Madiun sudah di bawah prevalensi Jawa Timur dan nasional. Stunting Jawa Timur di angka 17,7 persen. Sementara target nasional di angka 14 persen. Kendati begitu, fakta di lapangan angka stunting di Kota Madiun sejatinya jauh lebih kecil dari 12,8 persen tersebut.
‘’Jadi metode survei yang dilakukan pusat pada saat Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 lalu hanya berdasar sampling. Dari sekitar 9 ribu anak di Kota Madiun yang disurvei hanya 182 anak di antaranya. Makanya, kita ada kenaikan jika dibanding dengan 2022,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani, dikutip di laman madiuntoday pada Rabu 29 Mei 2024.
Data yang dihimpun tiap Posyandu di Kota Madiun hanya ditemukan sekitar 4,5 persen. Denik menyakini data itu lebih valid. Sebab, pendataan sudah by name by address. Pun, pendataan dilakukan tiap bulan pada saat giat Posyandu. Denik menyebut ke depan sistem pendataan juga akan diubah. Yakni, dilaporkan secara riil time melalui aplikasi plikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM).
“Makanya perkembangan bisa diketahui secara riil time setiap bulan. Optimis pasti angka stunting di Kota Madiun bisa turun,’’ ungkapnya.
Advertisement