Prestasi Jawa Timur, Juara Umum Kompetisi Sains Madrasah 2021
Kementerian Agama telah mengumumkan hasil Kompetisi Sains Madrasah (KSM) pada 30 Oktober 2021. Hasil KSM Nasional dipublikasikan melalui Portal Resmi KSM.
Provinsi Jawa Timur menjadi juara umum KSM 2021 setelah berhasil meraih lima medali emas dan tiga medali perak. Tim Jawa Timur meraih lima medali emas pada bidang studi Matematika Terintegrasi (MI/SD), IPA Terintegrasi (MI/SD), Matematika Terintegrasi (MTs/SMP), IPA Terpadu Terintegrasi (MTs/SMP), dan Fisika Terintegrasi (MA/SMA). Tiga medali perak seluruhnya diraih pada jenjang MA/SMA untuk bidang studi Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, dan Ekonomi Terintegrasi.
Menyusul di urutan kedua Provinsi Gorontalo dengan empat medali emas dan tiga medali perak. Sementara DKI Jakarta menempati urutan ketiga dengan empat medali emas, satu medali perak, dan lima medali perunggu.
“Selamat untuk provinsi Jawa Timur yang menjadi juara umum KSM 2021,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi di Jakarta, Selasa 2 November 2021.
KSM Nasional Diikuti 374 Siswa
Isom mengatakan, KSM Nasional diikuti 374 siswa yang lolos seleksi di 34 provinsi. Mereka adalah para siswa terbaik tingkat provinsi untuk setiap bidang studi yang dilombakan. Ada 11 bidang studi yang dilombakan dalam KSM 2021. Dua bidang studi untuk jenjang MI adalah Matematika Terintegrasi dan IPA Terintegrasi. Total ada 68 siswa MI yang ikut ambil bagian di KSM Nasional.
Untuk jenjang MTs, ada tiga bidang studi yang dilombakan adalah Matematika Terintegrasi, serta IPA dan IPS Terpadu Terintegrasi. Total peserta 102 siswa. Sedang untuk jenjang MA, ada enam bidang studi lomba, yaitu: Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi Terintegrasi. Jenjang ini diikuti 204 siswa. Setiap bidang studi disediakan 15 medali. Jumlah ini terdiri atas tiga medali emas, 5 medali perak, dan 7 medali perunggu.
“Jadi untuk 11 bidang studi, total ada 165 medali yang diperebutkan, terdiri atas 33 medali emas, 55 medali perak, dan 77 medali perunggu,” terang Isom di Jakarta, Selasa 2 November 2021.
“Para peraih medali akan mendapatkan dana Bantuan Studi Apresiasi Prestasi Pemenang KSM dari Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,” sambungnya.
Menurut Isom, penilaian soal KSM dilaksanakan oleh Tim Juri yang ditetapkan oleh Komite KSM Nasional. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan nilai tes dan nilai integritas peserta selama mengikuti tes. Soal KSM menggunakan tiga bahasa: Indonesia, Arab, dan Inggris sebagai persiapan go international di masa mendatang.
“Peringkat pemenang ditentukan dengan penilaian yang sudah tercantum di juknis KSM 2021 serta merupakan nilai tertinggi dari peserta yang lain,” tegasnya.
Jika ada nilai yang sama, lanjut Isom, maka penentuan yang terbaik dengan memperhatikan lima hal berikut: 1) Nilai benar CBT Nasional terbanyak, 2) Nilai salah CBT Nasional tersedikit, 3) Nilai Provinsi tertinggi, 4) Nilai Kab/Kota tertinggi, dan 5) Umur termuda.
“Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Gorontalo menjadi yang terbanyak meraih medali, tiga medali emas dan tiga medali perak,” jelas Isom.
Urutan Kedua
“Urutan kedua, ada SMA Cahaya Rancamaya Bogor dengan dua medali emas dan satu medali perunggu. Disusul pada urutan ketiga ada MAN Insan Cendekia Serpong dengan dua medali emas,” sambungnya.
KSM tingkat nasional ini berlangsung dua hari, 23 - 25 Oktober 2021. KSM dilaksanakan secara nasional serentak menggunakan sistem yang disiapkan dan di bawah kendali Komite KSM Nasional. KSM Nasional digelar secara luring dengan peserta dikumpulkan di lokasi yang ditetapkan Kanwil Kemenag Provinsi masing-masing.