Prestasi Ineos Grenadiers, Van Baarle Juara Paris-Roubaix 2022
Enam bulan lalu, 3 Oktober 2021, Dylan van Baarle (Ineos Grenadiers) mengakhiri balapan Monumen, Paris Roubaix 2021 dengan waktu di luar time limit.
Tapi kemarin, Minggu, 17 April, pembalap asal Belanda ini menjadi yang terdepan. Dia memenangkan Paris Roubaix 2022! Dua minggu lalu, dia juga memenangkan podium kedua di Tour of Flanders.
Van Baarle begitu mengakhiri balapan sejauh 257,2 km dari kota Compaigne menuju Velodrome Andre Petrieux dalam waktu 5 jam 37 menit.
Ini adalah rekor untuk balapan Monumen. Rekor balapan tercepat dalam waktu sekaligus dalam kecepatan rata-rata. Tercatat 45,79 kmh.
Juara dua diduduki oleh Wout van Aert (Jumbo-Visma). Tertinggal 1 menit 47 detik dari Van Baarle. Ini adalah pencapaian terbaiknya setelah sembuh dari Covid-19.
Tempat ketiga diembat oleh pembalap FDJ Groupama, Stefan Kung. Dengan catatan waktu yang sama dengan Wout van Aert.
Peringkat keempat dan kelima diisi oleh Tom Devriendt (Intermarché–Wanty–Gobert Matériaux) dan Matej Mohoric (Bahrain-Victorious).
Yang disayangkan, Yves Lampaert (Quickstep Alphavinyl) yang digadang-gadang sebagai juara harus finis di peringkat 10. Tertinggal 2 menit 59 detik dari Van Baarle.
Pasalnya, delapan kilometer sebelum finis, pembalap Specialized ini menabrak tangan penonton yang sedang bertepuk tangan di pinggir jalan.
Dia sudah berusaha menjaga keseimbangannya, tetapi karena itu adalah trek bebatuan cobbles membuat sepedanya terjungkal dan dia pun jatuh dengan keras.
Van Baarle melakukan breakaway sendirian ketika balapan berakhir kurang 19 km. “Saya kaget dan tidak percaya dengan kemampuan saya. Ketika masuk ke velodrome, saya melihat sekitar ternyata tidak ada siapa-siapa dan saya sendirian,” tuturnya bangga.
Dia menambahkan bahwa dia tidak pernah mengalami hal seperti ini. Sendirian dan menjadi yang pertama masuk ke velodrome. “Tahun lalu saya keluar dari time limit. Tahun ini berbeda. Saya melihat Dave Brailsford merayakan kemenangan ini di garis finis,” imbuhnya.
Ketika balapan memasuki kilometer 210, tim Ineos Grenadiers mencoba untuk memisahkan diri karena mengalami crosswind.
Membuat Van Aert dan Mathieu van der Poel mengejarnya. “ini tidak seperti yang kita rencanakan. Tetapi terjadi seperti ini. Kita sangat fokus. Kita tidak mau mengejar, tetapi kita mau di depan dan ini yang kita lakukan,” tutur Van Baarle.
Sebenarnya Van Baarle mengalami kebocoran ban ketika balapan baru berjalan 55 km. Akhirnya bisa mengejar trio Mohoric, Lampaert, dan Devriendt ketika balapan kurang 25 km berakhir.
Dia menunggu moment. Enam kilometer sebelum memasuki sektor cobble, Camphin en Pevele, Van Baarle berakselerasi. Hanya Mohoric yang mengejarnya. Tetapi pembalap asal Slovenia itu tidak dapat mengikutinya lagi hingga akhir balapan.
Kemenangan ini merupakan awal yang bagus untuk Ineos Grenadiers. Apalagi minggu lalu, Michal Kwiatkowski, pembalap asal Polandia ini juga memenangkan Amstel Gold Race.
Lebih dari satu dekade, Ineos Grenadiers (dulu Team Sky) tidak pernah memenangkan balapan berjuluk Hell of North ini. Prestasi terbaik hanya bisa juara tiga di musim 2010 dan 2016.
Juara Paris-Roubaix 2022 (top ten)
1. Dylan Van Baarle (Ineos Grenadiers) in 5h37’00”
2. Wout Van Aert (Jumbo-Visma) at 1’47”
3. Stefan Kung (Groupama-FDJ) s.t.
4. Tom Devriendt (Intermarche – Wanty – Gobert Materiaux) s.t
5. Matej Mohoric (Bahrain Victorious) s.t.
6. Adrien Petit (Intermarche – Wanty – Gobert Materiaux) s.t.
7. Jasper Stuyven (Trek Segefredo) s.t.
8. Laurent Pichon (Arkea – Samsic) @ 2’27”
9. Mathieu Van Der Poel (Alpecin – Fenix) @ 2’34”
10. Yves Lampaert (Quick-Step Alpha Vinyl) @ 2’59”
Advertisement