Presidensi G20, Indonesia Komitmen Inklusivitas
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengatakan, pada 2022 diperkirakan rivalitas antara kekuatan besar masih akan terus berlanjut, yang berdampak pula pada defisit kepercayaan.
“Dari sisi geopolitik diperkirakan rivalitas antara kekuatan besar akan berlanjut, trust defisit masih menonjol. Ketiga, dengan latar belakang situasi dunia seperti yang saya sampaikan maka selama keketuaan Indonesia spirit utamanya adalah pulih bersama.
"Untuk pulih bersama diperlukan spirit solidaritas, Kerjasama, kolaborasi, kemitraan dan inklusivitas,” ungkap Retno Marsudi dalam keterangan Kamis, 16 September 2021.
Merujuk pada kondisi itu menurut Retno, inklusivitas merupakan salah satu kunci dalam Presidensi G20 Indonesia, bahwa Indonesia tidak hanya akan memperhatikan anggota G20, namun juga kepentingan negara berkembang dan kelompok rentan.
“Ini memang merupakan DNA politik luar negeri Indonesia. jika kita melihat beberapa tahun kebelakang, saat kita menjadi anggota dewan keamanan PBB misalnya ECOSOC saat ini menjadi salah satu co-chairs dari COVAC AMC-engagement group, maka Indonesia secara konsisten menjadi bagian dari solusi, menjembatani perbedaan dan selalu menyuarakan kepentingan negara berkembang dan peran ini akan kita lanjutkan Pada saat Indonesia memegang presidensi G20,” paparnya.
Amanah Presiden G20.
Diketahui, tak kurang dalam waktu tiga bulan, Indonesia akan menjalankan amanah sebagai Presiden G20.
Serah terima presidensi akan berlangsung pada 30 – 31 November mendatang di Roma, Italia, yang menurut rencana akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Indonesia pun saat ini tengah sibuk mempersiapkan diri, untuk menjalankan amanah sebagai Presiden G20 setelah Arab Saudi dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Retno Marsudi, Menlu RI, menjadi Ketua Sherpa Track 2,
Keterbukaan dalam Kebijakan G20
Retno menjelaskan komitmen Indonesia untuk mengedepankan inklusivitas di dalam presidensinya di G20 tersebut, akan diwujudkan dengan memberikan perhatian besar kepada negara-negara berkembang di Asia, Afrika hingga negara-negara kepulauan kecil.
“Indonesia akan memberikan perhatian besar kepada negara berkembang di Asia, di Afrika, di Amerika Latin termasuk negara-negara Kepulauan kecil di Pasifik dan Karibia. kita juga akan merangkul keterlibatan berbagai kalangan perempuan, Pemuda, akademisi, dunia usaha dan parlemen,” ungkap Retno Marsudi.
Perdagangan Dunia
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga merupakan Ketua Sherpa 1 memaparkan, terdapat lima pilar di dalam presidensi G20 Indonesia, di antaranya peningkatan produktivitas untuk pemulihan, membangun ekonomi dunia yang tangguh pasca pandemi serta menjamin pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Menciptakan lingkungan kondusif dan kemitraan pemangku kepentingan serta kepemimpinan kolektif global untuk memperkuat solidaritas,” terang Airlangga Hartarto.
Selama Presidensi G20 Indonesia, setidaknya akan ada 150 pertemuan dengan beberapa even tambahan, yang diperkirakan akan dihadiri hingga 5.800 delegasi.
Menyusul, perkiraan pandemi COVID-19 masih akan berlangsung pada 2022, Indonesia mengikuti parameter kesehatan, menerapkan protokol kesehatan dan melakukan level assessment terhadap pandemi sesuai dengan standar WHO.
“Terkait dengan persyaratan vaksinasi ditentukan dan dilaksanakan di berbagai daerah yang memiliki persediaan rumah sakit berklasifikasi A,” ucap Airlangga Hartarto.
Sementara, gunungan berwarna merah putih dipilih menjadi logo Presidensi G20 Indonesia.
Maka Logo G20
Dalam dasar logo adalah merah putih yang merupakan representasi bendera Indonesia.
Gunungan menggambarkan peran aktif Indonesia, dalam membawa dunia memasuki babak baru yaitu pemulihan pasca pandemi secara bersama.
Kawung melambangkan kesempurnaan, keadilan, dan keperkasaan.
Perpaduan gunungan dan kawung terlihat bagian sulur tanaman yang terus tumbuh, yang merupakan representasi semangat pemulihan ekonomi secara bersama pasca pandemi COVID-19.