Presiden-Wapres Hadiri Puncak Peringatan Bulan Bung Karno
Puncak peringatan bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Sabtu 24 Juni 2023 berlangsung meriah. Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin hadir bersama sekitar 75.000 kader PDI Perjuangan. Acara besar ini sekaligus menjadi momentum konsolidasi partai menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024.
Presiden dan Wapres duduk berdampingan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Puan Maharani serta sejumlah elit PDIP lainnya. Mulai dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mantan Sekjen PDIP yang merupakan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta bakal calon presiden (bacapres) PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Hadir juga beberapa anggota kabinet, pejabat daerah kader PDIP serta pimpinan parpol koalisi Pemerintah. Meriah dan banyaknya kader yang hadir, acara dikategorikan terbesar kedua dari PDI-P setelah pengenalan logo PDIP di lokasi yang sama, pada 14 Februari 1999.
Tuhan Digubuk Rakyat Miskin
Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya mengingatkan pesan dari ayahnya, Presiden ke-1 RI Soekarno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuk rakyat miskin. Megawati juga ingatkan Presiden Jokowi tak ada lagi anak stunting.
"Watak politik ini lah yang dipahami PDIP, sehingga melalui rakernas ketiga pada 6 Juni lalu, PDIP mengangkat kembali perintah konstitusi. Ingat perintah konstitusi. Ingat perintah konstitusi," ucapnya.
"Bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara. Itu yang nanti jadi pegangan kita supaya kita menang kembali," lanjutnya.
Menurut Megawati Soekarnoputri, amanat konstitusi itu juga sejalan dengan prinsip presiden pertama Indonesia Sukarno. Mega menyebut Bung Karno memandang politik itu bergerak ke bawah.
"Di tangan Bung Karno politik itu bergerak ke bawah. Ke bawah. Ingat, ke bawah. Ke rakyat, yang saya sebut sekarang akar rumput," tuturnya.
Dia pun menjelaskan alasan politik itu harus berasal dari akar rumput, yaitu karena akar rumput tak akan pernah bisa dihilangkan.
Megawati Soekarnoputri juga mengingatkan kadernya akan pesan Bung Karno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuk rakyat miskin.
"Kata Bung Karno, 'di dalam gubuknya rakyat miskin itulah energi kepartaian berasal, dan Tuhan bersemayam di gubuknya rakyat-rakyat miskin," katanya.
Puncak peringatan bulan Bung Karno di GBK dimeriahkan dengan bebagai macam kesenian yang dibawakan oleh kader PDI. Hajatan besar PDIP mengakibatkan beberapa ruas jalan di kawasan GBK padat. Puan Maharani pun meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu hak pribadinya.
Sebagai informasi, Juni disebut sebagai bulan Bung Karno karena momen penting seperti kelahiran Pancasila 1 Juni, kelahiran Bung Karno 6 Juni 1901, hingga wafat Bung Karno pada 21 Juni 1970.