Presiden Undang Investor Untuk Pengembangan Kawasan Danau Toba
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pembangunan dan pengelolaan Danau Toba. Ia menginginkan Danau Toba menjadi kawasan wisata berkelas. Namun banyak hal yang harus diperbaiki sebelum danau vulkanik terbesar di dunia itu menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau Sipinsur Geosite di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, Senin 29 Juli 2019.
Presiden menyebut setidaknya ada 28 destinasi wisata yang bisa dikembangkan, baik yang memiliki sejarah, budaya, hingga pemandangan alam di kawasan Danau Toba ini.
"Butuh investasi besar. Butuh anggaran dari APBN juga besar sehingga kombinasi APBN dan investasi itulah yang bisa menggerakkan Danau Toba menjadi sebuah destinasi wisata yang betul-betul memiliki kelas,” kata Presiden.
Sebagai kawasan wisata terintegrasi, aspek pengembangan sumber daya manusia (SDM) hingga membangun brand kawasan Danau Toba akan jadi fokus pemerintah. Termasuk membuat diferensiasi dengan kawasan wisata lainnya di Indonesia, seperti Bali dan Mandalika.
"Yang namanya terintegrasi itu semuanya, produknya, SDM-nya, kemasannya, membangun brand-nya, diferensiasinya apa dengan Bali, dengan Mandalika. Mesti harus seperti itu, harus ada diferensiasinya sehingga kalau datang ke Indonesia, ke Toba, oh masih kurang ke Bali, oh masih kurang ke Mandalika, karena ini memang beda-beda, membikin seperti itu," ungkap Jokowi.
Rencana pengembangan Danau Toba ke depan, Jokowi menegaskan, potensi wisata tidak hanya menjadi satu-satunya sorotan pemerintah. Isu lingkungan merupakan isu penting yang juga harus diperhatikan.
Pemerintah akan melihat dan memilah terlebih dahulu, mana kawasan yang dibutuhkan untuk wisata dan untuk rakyat, dan mana yang tidak.
“Perlu waktu, tidak langsung (sebut) siapa, mana. Ini bekerja dengan sebuah rancangan sehingga dalam pelaksanaannya itu betul-betul nanti bisa detail dan baik. Contoh di Parapat, sebelumnya tanah kosong, jadinya seperti ini. Existing sekarang ini, jadinya akan seperti ini. Sehingga kalau basic-nya sudah kelihatan, investasi dan peluang itu akan kelihatan, investasi akan masuk,” paparnya.
Rencana pengembangan pariwisata Danau Toba sendiri akan dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai dalam satu tahun ke depan. Adapun untuk pembangunan sarana dan prasarana penunjang, sudah mulai dibangun terlebih dahulu sejak 2018 lalu.
Nilai investasi yang dikucurkan dari APBN senilai Rp3,5 triliun. "Investasi dari APBN ini diharapkan bisa menjadi pemicu untuk mendatangkan investasi dari luar yang jumlahnya tiga sampai lima kali lipat," harap Jokowi.
Turut mendampingi kunjungan kerja Jokowi saat itu ialah Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.