Presiden Tunisia Meninggal Dunia Dalam Usia 92 Tahun
Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi kemarin wafat dalam usia 92 tahun. Tokoh Tunisia tersebut berperan penting dalam transisi negaranya menjadi negara demokrasi setelah reformasi di 2011.
Essebsi menjadi tokoh terkemuka di Tunisia sejak pemimpin otoriter Zine El-Abidine Ben Ali digulingkan pada 2011, yang disusul oleh pemberontakan terhadap dia di seluruh Timur Tengah, termasuk di Libya dan Mesir.
Pada akhir Juni 2019, Essebsi masuk rumah sakit dan dirawat selama sepekan karena penurunan kesehatan yang signifikan.
"Pada Kamis pagi, Presiden Republik Beji Caid Essebsi meninggal dunia di rumah sakit militer di Tunis. Upacara pemakaman akan diinformasikan nanti," menurut pernyataan Kepresidenan.
Ketua parlemen Mohamed Ennaceur pada Kamis dilantik sebagai Presiden Tunisia, beberapa jam setelah Presiden Beji Caid Essebsi meninggal dunia.
Negara di Afrika Utara itu merupakan tempat kelahiran gelombang revolusi unjuk rasa dan protes di dunia Arab, yang disebut sebagai Musim Semi Arab.
Essebsi ikut memandu peralihan Tunisia menuju demokrasi setelah revolusi 2011 tersebut.
Kemarin Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi.
"Atas nama Pemerintah dan rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi," kata Presiden Jokowi melalui akun Twitternya @Jokowi.
Jokowi mengatakan Essebsi akan dikenang karena perannya dalam memajukan demokrasi dan reformasi.' (ant/rtr)