Presiden Tawarkan Tiga Opsi untuk UN 2020
Presiden Joko Widodo menawarkan tiga opsi terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2020, terkait merebaknya virus corona. Opsi pertama, UN tetap diselenggarakan. Opsi kedua, UN ditunda. Sedang opsi ketiga, UN ditiadakan sama sekali.
Tiga opsi tersebut disampaikan Presiden dalam pidato pengantar rapat kabinet terbatas tentang UN di Istana Negara Selasa 24 Maret 2020.
Dalam rapat terbatas melalui video conference, presiden menyebut bahwa penyebaran virus corona telah mengganggu proses belajar mengajar dan UN 2020, yang akan berlangsung akhir Maret 2020.
"Kita harus mencari solusi yang baik di tengah situasi yang sulit terkait virus corona supaya tidak ada yang merasa dirugikan," kata Presiden.
UN ini akan diikuti sekitar 8,3 juta siswa dari 106.000 satuan pendidikan. Saat laporan ini ditulis, rapat terbatas masih masih berlangsung.
Sebelumnya Ketua Komisi X DPR RI Syamsul Huda menyampaikan sesuai jadwal, seharusnya UN SMA/MA akan dilaksankana pekan depan, tanggal 30 Maret hingga 2 April 2020. Sedangkan UN tingkat SMP/MTs mulai tanggal 20 hingga 23 April 2020.
Dia memperkirakan, pada hari-hari tersebut tingkat sebaran virus corona di tanah air masih tinggi. Sehingga, terdapat risiko besar jika peserta didik di tingkat menengah dan atas dipaksakan mengikuti UN.
“Kami sangat berharap agar kondisi penyebaran wabah corona dipertimbangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sehingga ada baiknya untuk menghindari bahaya lebih besar, maka UN tingkat SMA/MA dan SMP/MTs dihapus saja,” jelasnya.
Menurut Saiful Huda saat ini tengah dikaji berbagai opsi ujian bagi siswa tingkat dasar dan menengah sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelulusan siswa, termasuk menggunakan nilai rapor.
Advertisement