Presiden Suriah Bashar al-Assad Tumbang setelah 24 Tahun Berkuasa
Komando militer Suriah telah mengumumkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad selama 24 tahun telah berakhir. Ayah tiga anak ini telah kabur usai pemberontak masuk ke ibu kota Suriah, Damaskus.
"Kami merayakan bersama rakyat Suriah berita tentang pembebasan tahanan kami dan pelepasan rantai mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya," kata para pemberontak.
Sednaya adalah penjara militer besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan ribuan orang.
"Tirani Bashar al-Assad telah melarikan diri. Kami nyatakan Damaskus bebas dari tiran Bashar al-Assad," seruan pemberontak bersenjata dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera, Minggu 8 Desember 2024.
Pesawat Presiden Bashar al-Assad Hilang dari Radar
Bashar al-Assad telah meninggalkan Suriah. Beberapa saat sebelum pemberontak menguasai bandara, pelacak penerbangan sumber terbuka Flightradar24 mencatat satu pesawat di wilayah udara Suriah.
Sebuah pesawat Ilyushin76 dengan nomor penerbangan Syrian Air 9218 menjadi penerbangan terakhir yang lepas landas dari Damaskus. Pertama, pesawat itu terbang ke timur, lalu berbelok ke utara. Beberapa menit kemudian, sinyalnya menghilang saat berputar di atas Homs. Kini, pencarian terhadap presiden berusia 59 tahun ini masih terus dilakukan.
Bashar al-Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Pria kelahiran 11 September 1965 ini menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 hingga meninggal pada 2000 silam.
Sebaliknya, Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya tidak berencana kabur seperti Bashar al-Assad. Dia ingin memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi dan pengalihan kekuasaan berlangsung damai.