Presiden Sepak Bola Spanyol Dituduh Palsukan Dokumen
Presiden federasi sepak bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, sedang dalam penyelidikan aparat hukum di Spanyol. Pria berkepala plontos itu dilaporkan telah memalsukan dokumen publik.
Tuduhan itu terkait kasus 19 Desember 2019 silam, ketika sang Presiden RFEF itu mencoba menambahkan 19 anggota baru dalam Majelis Luar Biasa RFEF kala itu.
Dikutip dari ABC, Rubiales harus membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah atas kasus pemalsuan dokumen publik itu. Sesuai jadwal, ia akan menjalani sidang di pengadilan setempat pada 21 Mei 2020 mendatang.
Diketahui, pada Desember tahun lalu, Rubiales meminta 19 anggota baru RFEF untuk disahkan oleh majelis RFEF. Namun keingin Rubiales itu ditolak oleh Dewan Penguji Olahraga (TAD) Spanyol.
Usulan dimasukkannya 19 anggota baru RFEF ini ditengarai sebagai upaya Rubiales untuk mengukuhkan status quo. Maklum, Rubiales akan kembali maju dalam pemilihan Presiden RFEF 2020. Ia bersaing dengan Iker Casillas yang didorong banyak pihak untuk maju dalam kongres pemilihan.
Setelah sempat ditolak, Rubiales memangkas jumlah anggota baru dalam usulan berikutnya. Yang mengejutkan, Dewan Olahraga Nasional (CSD) Pemerintah Spanyol menerima usulan Rubiales kali ini. Sehingga kemudian lima anggota baru ini disahkan.
Namun, laporan terbaru mengklaim bahwa dokumen CSD yang berisikan sikap mereka menerima lima anggota baru RFEF ini disebut-sebut telah dipalsukan. Sehingga kasus ini berlanjut sampai ke meja hijau.
Setelah polemik soal pemalsuan dokumen publik tersebut bergulir, RFEF sendiri telah membatalkan penambahan lima anggota baru itu. Sekarang, majelis umum sepak bola Spanyol tetap beranggotakan 140 anggota.
Terkait masalah ini, Rubiales belum menanggapi laporan tersebut. Hanya saja, terlepas dia nantinya terbukti bersalah atau tidak, Casillas menjadi calon kuat Presiden RFEF yang baru.
Maklum, eks kiper Timnas Spanyol dan Real Madrid ini mengklaim telah mengantongi mayoritas suara dalam pemilihan Presiden RFEF yang anyar.