Presiden Risau, Massa Bertindak saat Kampanye dan Tampang Buruk
Dalam situasi tertentu seorang presiden mengalami kerisauan dalam langkah politiknya. Pengalaman buruk ini, terjadi ketika pemimpin suatu negara kurang mendapat simpati dari masyarakat secara, terutama juga dari pendukungnya.
Nah, bagaimana persoalan seperti itu mendapat kekhasannya dalam produk humor-humor kita.
Lelucon politik berikut di antaranya, memperlihatkan situasi ketika kegamangan seorang presiden, masa-masa kampanye dan kebetulan dengan tambak tak sedap. Inilah lelucon itu.
1. Presiden yang punya Kerisauan
James Carter adalah Presiden AS yang ke 39. Saat masih tinggal di kampung halamannya di daerah selatan, Carter pernah dengan taat menjalani pembaptisan agama Kristen.
Karena pengalamannya yang istimewa ini, banyak wartawan sangat menyukai beliau sekali-sekali mengutarakan pendapatnya tentang masalah moral, di antaranya ada beberapa soal yang kedengarannya tak begitu sopan.
Sekali, ada seorang wartawan menanya Carter: "Bapak Presiden, jika ada orang memberitahu diri Bapak, anak perempuan Bapak telah menjalin hubungan asmara yang tak begitu layak dengan orang lain, coba Bapak katakan apa kesan Bapak dan apa komentar Bapak?"
Sehabis mendengar perkataan ini, Carter menjawab dengan paras muka yang nampak takjub: "Aku bisa sangat terkejut dan tak tahu apa yang harus kuperbuat," kemudian ia tiba-tiba ketawa, "tetapi sekarang masih tak perlu kukuatirkan, karena anak perempuanku tahun ini baru berumur 7 tahun."
2. Masa Bertindak, Kampanye Dilempar Tomat
Dalam sebuah kampanye pemilihan Presiden Prancis, calon presiden Fransoa Beru dilempari tomat oleh massa. Tapi ia sedikit pun tak marah. Sebaliknya malah ketawa dan berkata:
"Sebagai seorang calon, aku menjumpai kejadian semacam ini sama sekali tak mengherankan, karena ia memang merupakan salah satu 'resiko profesi'.
Mendengar perkataan ini, banyak orang menganggut-anggut.
3. Tampang yang Buruk
Tampang Lincoln agak buruk. Mengenai hal ini ia sendiri sama sekali tahu diri.
Sekali, seorang anggota Parlemen Amerika Serikat (AS) mengecamnya sebagai orang bermuka dua di depan umum.
Lincoln menjawab: "Kalau aku masih mempunyai paras yang lainnya, kamu pikir apakah aku masih mengenakan parasku yang sekarang ini?"