Presiden Peru Baru, Pedro Castilo Keluarga Petani Miskin
Pedro Castillo dilantik sebagai Presiden Peru, pada Rabu 28 Juli 2021. Pria 51 tahun ini adalah putra seorang petani miskin dari dataran tinggi Andes yang dalam kesehariannya hidup bersahaja di lahan pertaniannya. Hal ini membuat sejumlah media tertarik untuk mewawancarainya sebelum dilantik sebagai Presiden Peru, atau kurang dari dua minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden pada 6 Juni 2021.
Pedro Castillo terlihat mengenakan ponco wol, sandal yang terbuat dari ban mobil tua, dan topi jerami bertepi lebar tradisional ketika ditemui wartawan untuk wawancara. Pria berprofesi guru ini menggembalakan sapi di peternakannya di Chugur, dusun kecil yang membutuhkan waktu tujuh jam perjalanan dari Kota Cajamarca. Sementara istrinya, Lilia Paredes, mengurus sapi di halaman belakang.
Kondisi negara yang korup dan miskin yang membuat Pedro Castillo termotivasi untuk turut menentukan arah negara setelah sukses mengalahkan lawan politiknya, Keiko Fujimori. Saat pemilihan presiden, Pedro Castillo mengalahkan politisi karir sayap kanan kaya raya itu dengan selisih hanya 44.000 suara. Padahal, Keiko Fujimori bukan orang sembarangan. Selain sebagai pemimpin oposisi sayap kanan yang mapan, dia adalah keturunan dari dinasti politik paling kuat di negara itu, Alberto Fujimori.
"Ini adalah pertempuran antara si kaya dan si miskin, perjuangan antara tuan dan budak," kata Pedro Castillo kepada wartawan dari utara Peru dalam sebuah komentar yang disiarkan di televisi lokal.
Tidak hanya miskin, dia juga sering dicap sebagai "teroris" oleh lawan politinya, meski dia mampu menangkisnya. Dia hanya mengatakan bahwa "teroris yang sebenarnya justru adalah kelaparan, kesengsaraan, pengabaian, ketidaksetaraan, dan ketidakadilan".
Hanya modal pengalaman politik Pedro Castillo hanya terbatas pada memimpin pemogokan guru nasional pada 2017, banyak warga Peru justru berempati pada kenyataan pahit yang juga mereka hadapi. Peru Libre, atau Partai Kemerdekaan Peru yang mengusungnya sebagai calon presiden pada akhirnya bisa mengandalkan dukungan dari setengah juta guru sekolah negeri di negara itu untuk memenangkan pemilu.
Sementara itu, Ibu Negara Lilia Paredes sempat tak yakin di mana keluarganya akan tinggal usai pelantikan suaminya sebagai Presiden Peru. Dia juga belum tahun di mana anak-anaknya akan pergi ke sekolah setelah kelas dimulai.
"Kami tidak mempunyai properti di Lima," katanya kepada The Associated Press.
“Kami orang pedesaan, dan hampir selalu, (orang-orang dari) provinsi harus menunggu bertahun-tahun untuk memiliki properti di ibu kota. Jika mereka menyuruhku tinggal di tempat lain, itu juga akan sama, kita bukan raja untuk tinggal di istana, kita orang bekerja.” kata Lilia Paredes.
Tidak seperti semua mantan presiden Peru selama 40 tahun terakhir, keluarga Castillo sama sekali tidak punya rumah di ibukota Lima.
Lilia Paredes yang sama seperti suaminya, juga seorang guru, mengatakan dia dan suaminya harus memutuskan apakah mereka akan tinggal di kediaman resmi presiden yaitu istana negara.
Advertisement