Presiden: Penunjukan Andika Jadi KSAD Ada Hitung-hitungannya
Presiden Joko Widodo menegaskan penunjukan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sudah diperhitungkan terutama dari sisi pengalaman, rekam jejak, dan sejarah pendidikan.
"Sekali lagi semuanya kan ada hitung-hitungannya terutama pengalaman, rekam jejak. Kemudian berkaitan dengan pendidikan-pendidikan yang telah dijalani semuanya kami lihat," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah melantik Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai KSAD di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, Andika memiliki pengalaman bertugas di berbagai kesatuan di antaranya Kopassus, Kodiklat, Pangdam, Kostrad, bahkan menjadi Danpaspamres.
Menurut Presiden, menantu mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Hendropriyono ini memiliki pengalaman yang lengkap untuk bertugas sebagai KSAD.
"Ya ini kan kita melihat rekam jejak Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah di Pangdam, pernah di Kostrad, pernah dulunya di penerangan. Dan pernah di Danpaspampres, saya kira komplit," katanya.
Presiden mengatakan ia menerima beberapa nama kandidat sebelum akhirnya memutuskan prajurit kelahiran 21 Desember 1964 itu untuk menduduki jabatan strategis tersebut.
"Ya memang ada beberapa kandidat tapi inilah yang telah kami putuskan. Ada empat kandidat," katanya.
Terkait dengan anggapan tentang begitu cepat dan melesatnya karier Andika selama ini bahkan baru beberapa bulan menjabat sebagai Pangkostrad, Presiden mempersilahkan siapa pun untuk melihat dan mempelajari perjalanan karier suami Diah Erwiani itu.
"Coba dilihat sajalah perjalanan karier Pak Andika, sudah memenuhi itu semua," katanya.
Ia menegaskan tidak mempersoalkan masalah usia baik muda maupun tidak, yang pasti dianggap memenuhi kriteria yang diperlukan.
"Enggak masalah muda dan tidak muda," kata Presiden.
Ia menegaskan tidak memberikan tugas khusus kepada KSAD yang baru itu dalam mengemban amanahnya.
Presiden menilai, KSAD meskipun baru dilantik diyakininya sudah memahami apa yang harus dilakukan.
"Ya enggak usah tugas khusus-tugas khusus. KSAD yang baru tahu apa yang harus dilakukan buat bangsa dan negara, tahu semuanya, 100 persen tahu," katanya.
Pada kesempatan menjawab pertanyaan wartawan itu, Presiden Jokowi didampingi Menkopolhukam Wiranto dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. (an/ma/ar)