Presiden Mugabe Mengundurkan Diri, Rakyat Zimbabwe Berpesta Pora
Rakyat Zimbabwe berpesta pora. Mereka turun ke jalan di ibukota harare. Rakyat dengan mobil-mobil tua dan truk berkeliling kota meneriakkan kemerdekaan, setelah Presiden mereka Robert Mugabe mengundurkan diri sebagai presiden Zimbabwe pada Selasa 21 November waktu setempat.
Mugabe dilengserkan dari kekuasaan seiring runtuhnya pemerintahan autokrasinya dalam beberapa hari setelah militer mengambil alih kekuasaan.
“Saya, Robert Gabriel Mugabe, sesuai dengan undang-undang Zimbabwe bab 96, dengan ini mengajukan pengunduran diri saya secara resmi... dan segera berlaku,” kata ketua parlemen Mudenda, membaca surat tersebut.
Kabar menggemparkan itu disampaikan dalam sidang gabungan khusus parlemen.
Anggota parlemen bersidang untuk mendiskusikan mosi guna memakzulkan Mugabe, yang mendominasi setiap aspek kehidupan publik Zimbabwe sejak merdeka dari Inggris pada 1980.
Kabar itu disambut dengan klakson mobil dan sorak-sorai di jalanan ibu kota Harare.
Republik Zimbabwe adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Negara yang terkurung daratan ini berbatasan dengan Afrika Selatan di sebelah selatan, Botswana di barat, Zambia di utara dan Mozambik di timur. Jumlah penduduknya sekitar 17 juta jiwa.
Zimbabwe mengalami keterpuurukan yang dahsyat beberapa tahun lalu, dan hingga kini belum juga bangkit. Hiperinflasi yang terjadi beberapa tahun lalu menghancurkan nilai tukar dollar Zimbabwe. Kini, 1 dollar AS setara dengan 35 kuadriliun dollar Zimbabwe. Jumlah 35 kuadriliun adalah angka 35 dengan deretan 15 angka nol di belakangnya.
Di puncak krisis ekonomi Zimbabwe pada 2008, harga barang-barang kebutuhan pokok melonjak dua kali sehari. Untuk membeli kebutuhan pokok, seperti roti atau susu, warga Zimbabwe harus membayarnya dengan uang dalam karung.
Akibat begitu tak berharganya mata uang lokal mereka, pada 2009, warga Zimbabwe lebih banyak menggunakan mata uang asing, seperti dollar AS dan mata uang Afrika Selatan, rand, dalam transaksi sehari-hari.
Pecahan tertinggi yang pernah dicetak Bank Sentral Zimbabwe (RBZ) adalah 100 triliun dollar yang hanya cukup untuk ongkos naik bus selama sepekan. Adapun uang sebesar 100 miliar dollar Zimbabwe hanya bisa ditukar dengan tiga telur.
Dengan Robert Mugabe banyak negara-negara yang siap membantu perekonomian Zimbabwe.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa pengunduran diri presiden Robert Mugabe memberikan Zimbabwe “kesempatan untuk menentukan tujuan baru yang bebas dari penindasan yang mencirikan pemerintahannya.”
“Dalam beberapa hari ini, kita telah melihat keinginan rakyat Zimbabwe untuk mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil dan kesempatan untuk membangun kembali ekonomi negara di bawah pemerintahan yang sah,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Sebagai teman tertua Zimbabwe, kami akan mengupayakan segala cara yang kami bisa untuk mendukung ini, bekerja sama dengan mitra internasional dan regional untuk membantu negara ini mencapai masa depan lebih cerah yang layak didapatkannya.”
Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pengunduran diri Presiden Robert Mugabe memberikan rakyat Zimbabwe “kesempatan bersejarah” untuk melakukan perubahan dan dapat membantu mengakhiri isolasinya di panggung dunia.
Washington enggan menyebut perebutan kekuasaan oleh militer yang bertindak sebagai katalisator pengunduran diri Mugabe sebagai kudeta, dan menganggap pengunduran dirinya sebagai kesempatan untuk memulai lembaran baru.
“Dengan pengunduran diri Robert Mugabe, hari ini menandai momen bersejarah bagi Zimbabwe,” kata Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, saat kerumunan orang turun ke jalan-jalan di Harare.
“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Zimbabwe yang mengangkat suara mereka dan menyatakan dengan damai dan jelas bahwa waktu untuk perubahan sudah tiba,” katanya. (afp/nis)