Presiden Moon Pensiun, Serukan Perdamaian dengan Korea Utara
Presiden Korea Selatan, Moon Jae In akan meninggalkan kantor kepresidenan, pada Selasa 10 Mei 2022. Ia pensiun. Masa jabatan lima tahunnya berakhir. Kekuasaan dan tanggung jawab selanjutnya diserahkan ke Yoon Suk Yeol.
Dalam pidato perpisahannya, pada hari ini, Senin 9 Mei 2022, Moon Jae In berharap upaya memulihkan perdamaian dan denuklirisasi di semenanjung Korea bisa terus berlanjut.
"Perdamaian adalah syarat untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran kita. Saya sangat berharap upaya untuk melanjutkan dialog antara Korea Selatan dan Korea Utara, membangun denuklirisasi, dan perdamaian akan terus berlanjut,” ujarnya pada video yang disiarkan secara langsung.
Moon Jae In mengklaim pemerintahnya membantu meringankan bahaya perang di semenanjung Korea dan memunculkan perdamaian melalui diplomasi.
"Alasan mengapa kami gagal melangkah lebih jauh bukan karena kami tidak memiliki suara dan tekad untuk melakukannya. Ada penghalang yang tidak bisa kami atasi hanya dengan tekad kami. Itu adalah penghalang yang harus kita atasi,” ucapnya tanpa menjelaskan apa hambatannya.
Momen Langka, Kim Jong Un Bertukar Surat dengan Moon Jae In
Momen langka digambarkan media Korea sebagai kabar baik bagi kedua negara bertetangga. Moon Jae In bertukar surat persahabatan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Ketegangan antar kedua negara yang terus berlanjut hingga saat ini menyebabkan momen bertukar surat persahabatan begitu spesial.
Isi surat tersebut adalah Moon Jae In menyatakan akan terus berupaya untuk meraih perdamaian di semenanjung Korea bahkan sampai pensiun nanti.
Korea Utara melalui Kim Jong Un memberikan balasan terhadap isi surat tersebut. Kim Jong Un mengapresiasi kerja keras dan upaya yang dilakukan pemimpin Korea Selatan dalam memperjuangkan perdamaian.
Selain itu, Kim Jong Un merasa surat persahabatan tersebut memberi harapan akan masa depan yang cerah bagi kedua negara.
"Kim Jong Un menghargai rasa sakit dan upaya yang diambil oleh Moon Jae-in untuk tujuan besar bangsa sampai hari-hari terakhir masa jabatannya," kantor berita negara Korea Utara, KCNA melaporkan.
Advertisement