Presiden Minta Pemerintah Daerah Antisipasi Cepatnya Perkembangan Teknologi
Malang: Presiden Joko Widodo sekali lagi menekankan betul perubahan-perubahan yang harus segera dilakukan agar tak tertinggal dengan negara lain. Baginya, sekarang ini perubahan dan perkembangan zaman terasa sedemikian cepat sehingga menuntut gerak cepat pemerintah dan jajarannya.
Maka itu, saat secara resmi menutup rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-12 di Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 20 Juli 2017, Presiden mewanti-wanti pemerintah kota di seluruh Indonesia untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan itu. Sehari sebelumnya, Kepala Negara menyampaikan arahan yang sama di hadapan para bupati seluruh Indonesia dalam pembukaan rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Dalam sambutannya itu, semua jajarannya diminta untuk tidak terjebak dalam rutinitas dan pemikiran-pemikiran lama. Sebab, masih banyak inovasi yang dapat dilahirkan dari pemikiran-pemikiran yang jauh menerawang ke masa datang.
"Jangan senang yang namanya rutinitas, jangan senang yang namanya terjebak hal linier, jangan senang yang namanya terjebak sama hal-hal yang monoton, karena dunia berubah cepat sekali," ujar Presiden.
Kali ini, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memaparkan secara lebih rinci terkait dengan tiga kunci utama yang dibutuhkan suatu daerah untuk meraih keunggulan. Tiga kunci utama ini sebelumnya juga telah disampaikan kepada para bupati seluruh Indonesia sehari sebelumnya.
Kunci yang pertama ialah soal inovasi. Di era persaingan ini, dibutuhkan inovasi-inovasi baru yang dapat membawa perbedaan antara satu dengan lainnya. Ia mencontohkan sejumlah ide brilian yang dilahirkan oleh Elon Musk, seorang pengusaha ternama, yang disebut Presiden memiliki visi jauh ke depan.
"Seperti contoh-contoh yang saya sampaikan tadi, Tesla (mobil listrik) dan spaceX (layanan transportasi luar angkasa). Itu yang akan memenangkan persaingan, inovasi-inovasi yang memperbarui," ucapnya.
Sementara kunci keunggulan kedua ialah soal kreativitas. Menurut Presiden, bangsa Indonesia, utamanya para pemuda, sesungguhnya telah memiliki salah satu modal dalam menghadapi persaingan ini. Inilah yang harus dimanfaatkan betul oleh pemerintah agar dapat menggali potensi yang ada untuk kepentingan bersama.
"Masyarakat kita itu berada pada posisi ini. Masyarakat kita ini kreatif. Industri kreatif kita ini tinggi nilainya. Tapi kalau pemerintah pusat dan pemerintah kota tidak bisa mengangkat ini, ya kita terjebak tadi pada rutinitas yang tidak kita sadari. Negara lain sudah lari kencang, kita masih di sini dulu," ia menambahkan.
Adapun yang ketiga, Presiden menyinggung soal entrepreneurship yang harus terus ditumbuhkan di masyarakat. Presiden berujar bahwa ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
"Kalau tiga hal ini tidak disiapkan, baik lewat kebijakan wali kota, pemerintah kota, dan bupati, kita tidak memenangkan persaingan itu. Tugas negara, tugas pemerintah pusat, tugas pemerintah provinsi, dan tugas pemerintah kota adalah menyiapkan agar SDM kita siap menghadapi perubahan yang sangat cepat ini," tegasnya.
Tampak mendampingi Presiden, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Dewan Pengurus APEKSI Airin Rachmi Diany. Acara ini juga dihadiri oleh walikota dari seluruh Indonesia. (ris/foto2 biro pers/setpres)